SOLOPOS.COM - Seorang pekerja memindahkan bantuan pangan bagi para korban gempa Guatemala, Rabu (7/11/2012) waktu setempat. (Reuters)

Seorang pekerja memindahkan bantuan pangan bagi para korban gempa Guatemala, Rabu (7/11/2012) waktu setempat. (Reuters)

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

SAN MARCOS – Sebuah gempa kuat di lepas pantai Guatemala menewaskan sedikitnya 48 orang, Rabu (7/11/2012) waktu setempat. Jumlah korban dikhawatirkan bertambah, mengingat masih  banyak korban yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan.

Gempa berkekuatan 7,4 SR tersebut menghancurkan rumah-rumah, mobil dan jalan-jalan, memaksa evakuasi hingga sejauh Mexico City. Sebagian besar korban tewas akibat terkubur di bawah puing-puing di Negara Bagian San Marcos, sebuah daerah pegunungan yang dekat perbatasan Meksiko.

Gempa memicu tanah longsor yang memblokade jalan raya dan mempersulit upaya penyelamatan. Bencana gempa kali ini merupakan yang terkuat di Amerika Tengah sejak 1976, saat sebuah gempa berkekuatan 7,5 SR menewaskan lebih dari 20.000 orang.

Presiden Guatemala, Otto Perez, mengonfirmasi jumlah korban tewas dalam perjalanan menuju Ibu Kota Guatemala City, dari tinjauannya ke San Marcos. Perez juga mengatakan, sebanyak 23 orang belum ditemukan.

“Ini sangat menyedihkan, bertemu orang-orang yang menunggu untuk mencari keluarga mereka yang masih terkubur,” kata Perez di San Marcos.

“Ini benar-benar tragedi dan kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk membantu keluarga yang menderita.”

Rescue workers in bright yellow helmets worked through the night pulling bodies from the rubble-strewn streets of San Pedro Sacatepequez, San Marcos, as dazed locals looked on, taking stock of the damage.

Tim penyelamatan bekerja keras berusaha mengevakuasi para korban tewas dari bawah reruntuhan bangunan di sepanjang jalanan San Pedro Sacatepequez, San Marcos, hingga Rabu malam waktu setempat. Sementara para penduduk setempat berusaha mengais sisa-sisa barang mereka yang masih bisa diselamatkan dari rumah-rumah mereka yang hancur.

Di San Cristobal Cucho, San Marcos, seluruh anggota keluarga yang berjumlah 11 orang ditemukan tewas terkubur di bawah reruntuhan. Menurut petugas pemadam kebakaran Ovidio Fuentes, hanya seorang putra mereka yang berusia 17 tahun selamat dari reruntuhan.

Kepala Palang Merah lokal, Carlos Enrique Alvarado, mengatakan 75 rumah hancur di San Marcos. Sementara pihak berwenang mengatakan 101 tahanan terpaksa dipindahkan ke penjara lain karena penjara di San Marcos mengalami kerusakan.

Pusat gempa berada 26 kilometer di bawah permukaan, menurut US Geological Survey. Gempa dirasakan di El Salvador dan hingga jarak lebih dari 1.200 km di Mexico City, tempat beberapa orang juga melarikan diri kantor dan rumah.

Gempa Guatemala ini sempat memicu peringatan tsunami kecil di pantai Guatemala yang dikeluarkan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik. Namun tak ada kerusakan akibat tsunami yang dilaporkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya