SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS. (freepik)

Solopos.com, KUDUS — Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), mencatat sudah ada dua anak penderita HIV/AIDS di wilayahnya yang meninggal dunia pada tahun 2022 ini. Kasus kematian pertama terjadi awal tahun ini dan terbaru pada bulan Agustus 2022.

Anak penderita AIDS yang meninggal baru-baru ini itu berusia delapan tahun dan berasal dari Kecamatan Jekulo. Anak tersebut tertular virus HIV/AIDS dari orang tua yang sudah meninggal lebih dulu.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Kudus mencatat ada sekitar 21 anak penderita AIDS di Kudus hingga pertengahan tahun 2022 ini. Beberapa di antaranya bahkan masih berstatus balita atau bayi usia di bawah lima tahun.

“Kami cukup prihatin, kenapa jumlah kasus pada anak terus bertambah? Padahal edukasi ke masyarakat sudah gencar dilakukan,” ujar Koordinator Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Kudus yang juga Manajer Kasus Kelompok Dukungan Sebaya (KDS), Eni Mardiyanti, dikutip dari Murianews, Selasa (9/8/2022).

Eni menyebut pihaknya bersama pemerintah daerah setempat juga kerap melakukan upaya pencegahan dengan menggelar tes HIV/AIDS kepada ibu hamil. Meski demikian, hal ini masih belum cukup efektif menekan angka kasus anak penderita AIDS di Kudus.

Baca juga: Waduh, Temuan Kasus HIV/AIDS di Solo Bertambah 175 Orang Dalam 6 Bulan

Meski demikian, pihaknya terus memberikan dukungan moral dan medis kepada para penyitas agar terus berjuang melawan penyakit yang diderita. Keluarga penyitas juga ikut diminta untuk memberikan dukungan agar tetap tegar menjalani hidup dan tidak merasa dikucilkan.

“Kami akan terus mencari cara agar tren tidak naik lagi dan terus melakukan pendampingan kepada para penyintas supaya terus bersemangat menjalani hidup,” ujar Eni.

Eni menambahkan penderita AIDS dari kalangan anak yang berusia di bawah 13 tahun biasanya tertular dari orang tua. Sedangkan untuk anak usia 16 tahun hingga 18 tahun dikarenakan pergaulan bebas, seperti faktor lelaki suka lelaki (LSL) dan seks di luar nikah.

Baca juga: Mantul! Juara Dunia, Pesilat Putri Kudus Bakal Diberi Hadiah Prabowo

“Akhir-akhir ini faktor LSL dan pesan online [BO] menjadi pemicu cukup tinggi kasus [HIV/AIDS) di Kabupaten Kudus. Bukan lagi faktor suami merantau yang jajan di luar,” ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya