SOLOPOS.COM - Kapal Pesiar Diamond Princess (Twitter-@Sasamon99)

Solopos.com, SUKOHARJO – Para perantau yang bekerja di luar negeri sebagai awak kapal pesiar dan pelayaran di Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dipastikan tidak pulang kampung saat libur Natal dan Tahun Baru. Mereka tak bisa pulang kampung menyusul pembatasan pelaku perjalanan luar negeri ke Indonesia akibat mengganasnya varian Omicron.

Selama ini, Desa Pengkol dikenal sebagai kampung pelayaran di wilayah Nguter. Sebagian warga bekerja sebagai awak kapal pesiar dan pelayaran. Dahulu, ratusan warga setempat merantau ke luar negeri sebagai awal kapal pesiar dan pelayaran. Kini, jumlah perantau yang mengadu nasib di luar negeri hanya tinggal puluhan orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga: Bawa Pesan Persatuan, Ini Wujud Pohon Natal dari Sapu Lidi di Klaten

Mereka harus berpikir ulang saat hendak pulang ke kampung halaman saat perayaan Natal dan Tahun Baru saat varian Omicron mengganas di luar negeri. Pemerintah memperketat pelaku perjalanan dari luar negeri baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA).

“Kemungkinan para perantau yang bekerja di kapal pesiar dan pelayaran tidak pulang kampung pada akhir tahun. Mereka tetap bekerja di luar negeri karena pembatasan yang dilakukan pemerintah menyusul lonjakan kasus varian Omicron,” kata Kepala Desa Pengkol, Sugiyo, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (19/12/2021).

Baca juga: Biar Gak Itu-itu Aja, Ini Ada Ide Kado Natal untuk Keluarga

Sebagian perantau di luar negeri telah pulang kampung saat libur Lebaran lalu. Mereka menikmati libur panjang dengan keluarga di kampung halaman. Kemudian mereka kembali berangkat ke luar negeri untuk bekerja, rata-rata sebagai anak buah kapal pesiar.
Sementara sebagian perantau lainnya berniat pulang kampung pada libur akhir tahun.

“Di beberapa negara seperti Inggris dan Belanda, lonjakan kasus Omicron meningkat tajam. Nah, para perantau diperkirakan menunda pulang kampung hingga kondisi kasus Covid-19 di luar negeri melandai,” ujar dia.

Baca juga: 3 Jembatan Dibangun di Jalur Proyek JLT Sukoharjo, Mana Saja Lokasinya?

Mudik Nataru

Sugiyo menyampaikan pemerintah desa siap mendata dan memantau perantau atau kaum boro yang tiba di kampung halaman. Hal ini bagian dari upaya pengendalian persebaran pandemi Covid-19. Terlebih, pemerintah telah memastikan tidak ada penyekatan saat perayaan Natal dan Tahun Baru lantaran mempertimbangkan kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi.

Saat Lebaran, perangkat desa setempat mendatangi rumah setiap perantau yang tiba di kampung halaman. Mereka wajib melakukan rapid test antigen dan menjalani isolasi mandiri di rumah Hal ini bagian dari tata kelola pencegahan pandemi Covid-19 yang wajib dijalankan pemerintah desa/kelurahan.

Baca juga: Siap-Siap, Ini Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Solo

“Polanya hampir sama saat libur perayaan Lebaran. Namun, kali ini jumlah perantau yang pulang kampung jauh lebih sedikit dibanding Lebaran,” papar dia.

Sebelumnya, Sekda Sukoharjo, Widodo menghimbau agar para perantau menunda pulang ke kampung halaman saat perayaan Natal dan Tahun Baru. Hal ini bagian dari antisipasi ledakan kasus Covid-19 yang dipengaruhi tingginya mobilitas masyarakat. Mobilitas masyarakat dari luar daerah bisa memicu munculnya klaster baru Covid-19 di Sukoharjo. Pemkab Sukoharjo tak ingin terjadi lonjakan kasus Covid-19 seperti pada pertengahan Juni-Juli. Kala itu, seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 penuh lantaran saking banyaknya warga yang terinfeksi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya