SOLOPOS.COM - Petugas Dinsos Surabaya memberikan bantuan kepada Basiti, nenek berusia 101 tahun yang disuruh mengemis oleh anak, Jumat (16/8/2022). (Solopos.com-Antara/Diskominfo Surabaya)

Solopos.com, SURABAYA — Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya memberikan perhatian serius kepada nenek berusia 101 tahun, Basiti, yang disuruh mengemis oleh anak sendiri. Dinsos Kota Surabaya telah memberikan pendampingan kepada nenek warga Tambak Wedi Baru 17/84, Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) itu.

Kepala Dinsos Kota Surabaya, Anna Fajriatin, mengatakan pihaknya telah melakukan pendataan dan mengirim bantuan ke kediaman Basiti, nenek berusia 101 tahun yang disuruh mengemis oleh anak sendiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami juga telah mengingatkan anaknya, Sunarjanah, 49, untuk tidak mempekerjakan orang tuanya,” kata Anna.

Selain itu, Anna juga berkoordinasi dengan kelurahan setempat untuk memastikan bahwa nenek Basiti telah mendapatkan bantuan makanan dari Pemkot Surabaya. “Kami sudah sampaikan, akan disuplai juga bantuan berupa sembako setiap bulannya untuk keluarga nenek Basiti,” ujar Anna.

Selain bantuan sembako, Anna melanjutkan, Dinsos Surabaya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Cipta Karya Surabaya untuk memfasilitasi rumah susun sederhana sewa (rusunawa) sebagai tempat tinggal nenek itu.

Baca juga: Bukan Berarti Pelit, Tak Beri Uang ke Pengemis adalah Bentuk Kepedulian

Selama ini, kata dia, nenek tersebut tinggal di indekos berukuran 3 x 4 meter. Bukan itu saja, Anna menyebutkan, Pemkot Surabaya juga menjamin kesehatan nenek berusia 101 tahun yang bernasib malang karena disuruh mengemis oleh anak sendiri.

“Kami juga menyadarkan anaknya, bahwa perbuatan tersebut telah melanggar pidana karena termasuk eksploitasi. Tadi lurahnya juga menyampaikan, bahwa telah mengingatkan anaknya, bahkan tetangganya pun juga sudah memberi nasihat terhadap yang bersangkutan,” kata Anna.

Anna menyampaikan, upaya yang dilakukan agar Sunarjah tidak lagi memperlakukan ibu kandungnya seperti itu adalah memberikan pendampingan pemberdayaan ekonomi melalui program Atensi. “Ini masih kami upayakan untuk memberi pengertian terhadap Sunarjah serta keluarganya. Namun, sementara ini kami terlebih dahulu menindaklanjuti nenek Basiti,” kata Anna.

Baca juga: KM Sabuk Nusantara Terbakar di Sumenep, 1 Orang Meninggal & 3 Orang Sesak Nafas

Anna menambahkan, petugas dari Dinsos Surabaya sebelumnya juga telah menawarkan fasilitas untuk nenek Basiti tinggal di Griya Werdha. Tawaran itu diberikan jika pihak keluarga sudah tidak mampu merawat nenek berusia 101 tahun itu.

Meski demikian, penawaran itu ditolak sang anak, Sunarjanah, yang mengaku masih mampu merawat ibunya tersebut.

“Sebenarnya kami ambil, kemudian dirawat di Griya Wedha [Panti Jompo] itu bisa. Namun, anaknya belum mau. Oleh karena itu kan harus ada persetujuan dari pihak keluarga untuk tinggal di Griya Werdha,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya