SOLOPOS.COM - Warga berebut gunungan dalam sedekah bumi Manisrenggo, Klaten (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Warga berebut gunungan dalam sedekah bumi Manisrenggo, Klaten (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Warga berebut gunungan dalam sedekah bumi Manisrenggo, Klaten (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Ada hal menarik saat gelaran sedekah bumi di Manisrenggo, Klaten, Sabtu (26/10/2013). Ribuan warga tumpah ruah di Jl Manisrenggo-Kemalang, Manisrenggo. Teriknya matahari tidak menghalangi antusias warga untuk menyaksikan Gelar Budaya Sedekah Bumi Lohjinawi Manisrenggo 2013.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sekitar pukul 14.30 WIB, iring-iringan masyarakat yang mengikuti sedekah bumi mulai tampak. Peserta gelar budaya berjalan kaki sekitar 2 Kilometer (Km) dari Dusun Barukan, Desa Barukan, Kecamatan Manisrenggo menuju pertigaan jalan di dekat kantor Kecamatan Manisrenggo.

Rombongan pertama dimeriahkan dengan berbagai macam pertunjukan dari peserta didik SDN Kranggan, MI Kranggan, SMK Tunggal Cipta dan beberapa sekolah lainnya. Pertunjukan dipusatkan di pertigaan jalan itu di dekat kantor Kecamatan Manisrenggo seperti drum band, paskibraka, pramuka, jatilan, hingga aksi menanam padi.

UPTD Puskesmas Manisrenggo juga menunjukkan aksinya dengan mengkampanyekan informasi seputar dunia kesehatan. Tak ketinggalan belasan anggota Kodim 0273 Klaten juga ikut memeriahkan gelar budaya tersebut.

Tidak lama kemudian, rombongan yang membawa gunungan pun tiba. Kedatangan mereka dikawal oleh dua sapi berukuran jumbo yang pernah ditawar hingga Rp60 juta/ekor. Satu gunungan berukuran besar dipikul oleh puluhan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Manisrenggo.

Gunungan itu berisi puluhan jenis hasil bumi seperti padi, cabai, tomat, jagung, kacang panjang, mentimun, semangka, pisang, melon, kelapa dan masih banyak.
Kemudian, puluhan anggota gabungan kelompok tani menyusul di belakang dengan memikul 16 gunungan berukuran sedang.

Gunungan tersebut kemudian diterima Camat Manisrenggo, Wahyudi Martono. Kemudian, tokoh masyarakat setempat mendoakan 17 gunungan tersebut.
Sejurus kemudian, puluhan orang langsung merangsek dan berebut gunungan.

Salah satu warga, Supardi, 55, mendapatkan berbagai macam hasil bumi.

“Ini dapat ketela sama jagung, mau saya masak di rumah,” ungkapnya kepada Solopos.com di lokasi, Sabtu (26/10/2013).

Kurang dari tujuh menit, seluruh isi gunungan tersebut sudah habis diserbu warga. Warga pun membubarkan diri seusai mendapatkan berbagai macam hasil bumi itu.

Sementara itu, Camat Manisrenggo, Wahyudi Martono, mengatakan tahun ini merupakan sedekah bumi yang keempat setelah pertama digelar pada 2010.

Menurutnya, 17 gunungan itu memiliki arti bahwa Manisrenggo terdiri atas 16 desa yang bersatu dalam satu kecamatan. Menurutnya, sedekah bumi itu merupakan wujud ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap hasil pertanian yang melimpah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya