SOLOPOS.COM - Prof Dr Amien Rais saat diwawancarai wartawan seusai menjadi pembicara Seminar Pra-Muktamar ke-48 Muhammadiyah & Aisyiyah di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS Solo, Senin (30/5/2022) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Tokoh politik nasional Prof Dr Amien Rais mengingatkan perpanjangan masa jabatan Presiden hingga tiga periode masih memungkinkan terjadi. Sebab menurutnya hal itu merupakan sesuatu yang sangat mudah untuk dilakukan.

Pernyataan Amien itu disampaikan saat menjadi salah satu panelis atau pembicara Seminar Pra Muktamar ke-48  Muhammadiyah & Aisyiyah di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS Solo, Senin (30/5/2022) siang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Perpanjangan tiga periode [jabatan presiden] ini adalah masalah yang amat sangat mudah, semudah membalik tangan karena DPR, 85 persen sudah ditangan eksekutif,” ujar dia. Amien Rais lantas menyinggung nasib umat Islam jika wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode itu benar-benar terjadi.

“Jadi ini sudah, ya begini lah, enggak usah diucapkan. Kalau itu terjadi, kayak apa nanti nasib umat Islam Indonesia. Dulu saya ingat zaman orde lama penguasanya juga enggak begitu ramah kepada umat Islam,” tuturnya.

Amien lantas bercerita tentang paham Nasakom saat Orde Lama dan lagunya yang masih dia ingat sampai sekarang. Walau saat ini tidak ada lagi lagu itu, tapi ia menilai tetap saja bangsa Indonesia perlu untuk berhati-hati.

Baca Juga: Presiden 3 Periode, Amien: Jangan Biarkan Jokowi-LBP Lenggang Kangkung

“Ini masukan saya di seminar ini, dan saya bisa bicara lebih panjang tapi terbatas saja besok dengan pimpinan. Ini bulan-bulan mendatang yang sangat kritis buat demokrasi kita, umat kita, dan masa depan bangsa,” katanya.

Karakter Kekuasaan

Amien Rais meyakini yang sedang menguasai negeri ini termasuk yang tidak begitu ramah dengan Islam. Penjelasan senada Amien Rais sampaikan saat diwawancarai wartawan mengenai wacana perpanjangan masa jabatan presiden ini seusai menjadi pembicara seminar pra Muktamar.

Menurutnya, karakter sebuah kekuasaan memang tidak mau berakhir atau selesai. Sehingga di mana pun tempat, Amien menjelaskan tak ada penguasa yang mau melepas kekuasaan dengan sukarela.

Baca Juga: Isu Amendemen Kian Liar, Ramalan Amien Rais Soal Presiden 3 Periode Terbukti?

“Watak dari sebuah kekuasaan di mana pun juga, bukan di Indonesia saja, memang emoh turun. Sehingga ada kata-kata, tak ada penguasa laki-laki atau perempuan yang melepaskan kekuasan sukarela, tidak ada,” terangnya.

Dengan pertimbangan akal sehat dan nurani, Amien melanjutkan seharusnya tidak demikian. Sebab ketika dilakukan perpanjangan masa jabatan presiden dari dua periode ke tiga periode misalnya, Amien Rais meyakini suatu saat masih bisa bertambah lagi.

Konstitusi

“Jadi ini wanti-wanti saya, karena begitu ada tiga periode, berarti Pak Jokowi 15 tahun. Itu kemudian kita tak tahu apa yang akan terjadi, sehingga saya mewanti-wanti mumpung belum terlambat. Sesuai konstitusi,” tegasnya.

Baca Juga: Jokowi Menolak, Tapi Peluangnya Menjabat Tiga Periode Terbuka Lebar

Seperti diketahui wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode menguat dalam beberapa bulan terakhir. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkap alasannya melontarkan wacana agar Presiden Jokowi menjabat selama tiga periode.

Dia mengklaim wacana penambahan masa jabatan ini berasal dari suara rakyat. Luhut menyebutkan ide itu muncul dari netizen yang mengeluhkan biaya Pemilu 2024 yang mencapai Rp100 triliun lebih. Akan tetapi, Luhut menilai penambahan masa jabatan presiden sulit diralisasikan. Sebab hal itu harus disetujui anggota DPR dan MPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya