SOLOPOS.COM - Massa aksi menyalakan lilin di depan Polda DIY, Rabu (5/10/2022). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Solopos.com, SLEMAN — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak (Arak) menggelar aksi di depan Mapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (5/10/2022) malam. Dalam aksi itu, para mahasiswa menuntut supaya tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang diusut tuntas dan mengecam aksi brutal polisi dalam tragedi yang terjadi pada Sabtu (1/6/2022).

Para mahasiswa yang memenuhi jalur lambat sisi utara Ring Road Utara itu memulai aksi sekitar pukul 20.45 WIB. Selain berorasi, massa aksi juga menyalakan lilin sebagai bentuk duka cita kepada para korban tragedi Kanjuruhan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu massa aksi, Wales, menjelaskan aksi digelar di depan kantor Polda DIY sebagai bentuk protes pada institusi tersebut yang menjadi salah satu penyebab terjadinya tragedi Kanjuruhan.

“Kita marah akan kejadian yang dilakukan oleh polisi sebagai pelaku utama dalam tragedi Kanjuruhan,” ujarnya, Rabu.

Baca Juga: Identifikasi Benda Cagar Budaya, Museum Sonobudoyo Beli Alat Canggih dari Eropa

Dengan aksi ini, mahasiswa meminta adanya pengusutan secara tuntas kepada institusi kepolisian yang terlibat langsung dalam tragedi kemanusiaan yang menewaskan 131 orang tersebut. Menurutnya, polisi harus bertanggung jawab atas tragedi itu.

“Polisi harus bertanggung jawab atas insiden kemarin karena kita lihat sendiri karena polisi lah tragedi kemanusiaan itu terjadi,” katanya.

Dia berharap sanksi yang dijatuhkan kepada pihak yang mesti bertanggung jawab atas insiden itu bukan hanya pencopotan, tapi juga pidana dan perubahan sistemik di tubuh kepolisian.

“Banyak sekali korban, tidak cukup dengan pencopotan jabatan. Ini persoalan kemanusiaan,” ungkapnya.

Baca Juga: Catat! Ada Karnaval Wayang, Jalan di Kawasan Tugu Jogja Ditutup

Massa aksi lainnya, Y, menuturkan persoalan di Stadion Kanjuruhan bukan sekadar tragedi tapi juga permasalahan kemanusiaan. Harapannya siapa saja yang menjadi pelaku dapat diadili secara tuntas dan bertanggungjawab secara penuh.

Apa yang terjadi di Kanjuruhan, kata dia, bukan sebatas pelanggaran SOP tapi persoalan struktural.

“Tidak mungkin anggota Polri melakukan tindakan tanpa ada komando yang jelas. Pasti secara sistem ada yang melatarbelakangi hal tersebut terjadi,” ujarnya.

Padahal berdasarkan regulasi FIFA, polisi tidak diperbolehkan membawa gas air mata ke dalam stadion dalam kondisi apapun.

“Tidak ada alasan suporter yang masuk ke lapangan sehingga polisi menggunakan gas air mata,” kata dia.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Respons Tragedi Kanjuruhan, Mahasiswa Gelar Aksi di Halaman Polda DIY, Ini Tuntutan Mereka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya