SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai pernyataan capres petahana Joko Widodo (Jokowi) soal hasil survei Pilpres 2019 di Provinsi Sulawesi Selatan sama saja membuka kelemahan mesin timses dan relawannya di daerah itu.

Jokowi sebelumnya mengungkapkan hasil survei internalnya di Sulawasi Selatan (Sulsel). Jokowi blak-blakan mengatakan saat ini pasangan nomor urut 01 itu sama kuat dengan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yakni sama-sama 47% menurut hasil survei itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Hendri, pernyataan itu juga menggambarkan kurang rapatnya barisan tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Sulawesi menjelang kontestasi Pilpres 2019. Padahal, suara Jokowi saat menghadapi Prabowo pada Pilpres 2014 mencapai di atas 70% di tanah kelahiran Wapres Jusuf Kala tersebut.

Hendri menganggap pengakuan yang diucapkan Jokowi dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tim Kampanye Daerah Provinsi Sulawesi Selatan itu tidak biasa dan terjadi secara spontan. Akan tetapi, tanpa disadari langkah Jokowi itu justru menguntungkan penantang Prabowo-Sandi.

“Keceplosan ini bisa bikin panik TKN [Tim Kampanye Nasional] yang berkonsentrasi di Sulawesi Selatan, dan hal ini bisa saja diambil positif oleh kubu Prabowo-Sandi untuk jadi penyemangat,” katanya.

Hendri menilai merosotnya elektabilitas Jokowi-Ma’ruf itu bersifat internal sehingga tidak perlu disampaikan ke publik. Menurut dia, mestinya data yang bersifat Internal tidak perlu dipublikasikan karena akan memberi peluang kepada tim yang berlawanan.

Sebelumnya Jokowi meminta pendukungnya di Sulsel bekerja keras. Dia mematok kemenangan 75% pada Pilpres 2019. “Perlu saya ingatkan bahwa di tahun 2014, Sulawesi Selatan kita menangkan dengan angka 71,3%, tapi saya harus ‘ngomong’ apa adanya, saat ini survei terakhir posisinya sama. Posisinya 47-47 (persen), sama, tapi saya tahu ini bapak ibu dan saudara semua belum bergerak,” kata Jokowi dalam rapat koordinasi daerah (Rakorda) Tim Kampanye Daerah provinsi Sulawesi Selatan, di Hotel Clarron Makassar, Sabtu (21/12/2018).

Jokowi kemudian bertanya kepada Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Sulsel sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) DPP Partai Golkar, Syamsul Bachri, mengenai terget suara di provinsi tersebut.

“Pak Syamsul Bachri targetnya berapa sih di sini? Pak Ketua menyampaikan ini, kita dengarkan bersama ya, ini yang ngomong Pak Ketua, 75%, saya catat. Tapi kalau melihat hasil di 2014, itu bukan sesuatu yang tinggi, tinggi banget. Ini sesuatu yang wajar tapi perlu kerja keras kita,” ujar Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu menilai bahwa target tersebut adalah hal yang wajar karena pada 2014 Jokowi-Jusuf Kalla mendapat suara 71,3% di Sulawesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya