SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (kiri) mengenakan jaket merah disaksikan Djarot Saiful Hidayat (kanan) saat pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jakarta 2017 di Kantor KPUD DKI Jakarta, Jakarta, Rabu (21/9/2016).(JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Hasil survei LSI yang menyebutkan elektabilitas Ahok tinggal 10,6% diragukan lembaga survei lainnya, Populi Center.

Solopos.com, JAKARTA — Peneliti Populi Center Nona Evita menyangsikan hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terkait Pilkada Jakarta 2017. Hal itu terkait hasil survei yang menyebutkan elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) anjlok setelah ditetapkan sebagai tersangka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Nona, setelah Ahok terjerat kasus penistaan agama dan ditambah menjadi tersangka, dia yakin pasti ada penurunan dukungan. Namun, tidak mungkin sampai menembus angka 10,6%. “Tidak mungkin sejauh itu. Kalau Ahok berjaket oranye [tahanan KPK], baru saya yakin turun jauh,” kata Nona kepada Bisnis/JIBI, Jumat (18/11/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Nona mengatakan Populi saat ini belum memiliki hasil survei terkait Pilkada Jakarta yang dapat dirilis ke publik. Survei terakhir pada Oktober 2016 menunjukkan elektabilitas petahana masih 45,5%. Baca juga: LSI: Ahok Lolos Putaran Kedua “Mission Impossible”.

Dalam waktu dekat, Populi juga akan merilis hasil survei elektabilitas tiga pasangan calon yang akan berlaga di Jakarta pada 15 Februari 2017. Sejauh ini, kata Nona, Populi belum melakukan survei setelah status tersangka Ahok karena terkendala teknis dan terbatasnya sumber daya manusia. “Cita-citanya memang setiap bulan, tapi sumber daya tidak mencukupi, karena ada survei-survei lain juga,” jelasnya.

Berdasarkan survei LSI pada 31 Oktober-5 November 2016 di Jakarta itu, elektabilitas Ahok hanya 24,6% atau terendah dibandingkan serangkaian hasil survei sebelumnya. LSI menyebut sebelumnya elektabilitas Ahok sudah berada di bawah 30% pada survei Oktober. Namun setelah Ahok menjadi tersangka, dukungan untuk Ahok hanya mencapai 10,6%. Baca juga: LSI: Jadi Tersangka, Elektabilitas Ahok Tinggal 10,6%.

LSI menyebut ada 40% dari 24,6% pendukung Ahok-Djarot yang masih bertahan sehingga tinggal 10,6%. Sedangkan, 60% pendukung lama meninggalkan Ahok. Sebaliknya, elektabilitas pasangan lainnya dalam survei ini, yaitu Anies-Sandi dan Agus-Sylviana, naik karena mendapatkan limpahan suara dari pendukung Ahok-Djarot. Baca juga: LSI Sebut Elektabilitas Cuma 10,6%, Tim Ahok-Djarot Tertawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya