SOLOPOS.COM - General Manager Garuda Indonesia Brach Officer Solo, Flora Izza berbincang dengan Manager Pemasaran, Endy Latief, Manager Product Development and Management SBU Garuda Cargo, Edi Wardojo dan Supervisor Cargo Service Center Solo, Hidayat (dari kanan ke kiri) seusai peresmian Cargo Service Center Garuda Brand Solo di Jl Sutan Syahrir, Solo, Selasa (4/9/2012). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

General Manager Garuda Indonesia Brach Officer Solo, Flora Izza berbincang dengan Manager Pemasaran, Endy Latief, Manager Product Development and Management SBU Garuda Cargo, Edi Wardojo dan Supervisor Cargo Service Center Solo, Hidayat (dari kanan ke kiri) seusai peresmian Cargo Service Center Garuda Brand Solo di Jl Sutan Syahrir, Solo, Selasa (4/9/2012). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO—Maskapai penerbangan Garuda Indonesia Solo bakal memaksimalkan kapasitas kargo yang dimiliki.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cargo Service Center (CSC) Garuda Indonesia Solo yang baru dibuka, Selasa (4/9/2012), diharapkan mampu memperluas potensi pasar  yang bisa digarap khususnya untuk pasar korporat dan direct shipper.

General Manager (GM) Garuda Indonesia Solo, Flora Izza menyampaikan kargo Garuda Indonesia saat ini masih mix dengan kargo penumpang. Sehingga, kemampuan angkut kargo harus menyesuaikan jumlah bagasi penumpang. Kapasitas kargo sendiri rata-rata 3 ton per flight atau mencapai 12 ton per hari, dengan asumsi Garuda Indonesia punya empat kali penerbangan dari dan ke Solo.

“Dari kapasitas ini, tingkat keterisian kargo baru berkisar 50%. Selain itu, distribusinya juga belum merata di semua flight. Dari Solo, paling banyak pakai flight paling sore, dan dari Jakarta biasanya pakai flight paling pagi,” kata Flora, kepada wartawan seusai soft launching Kantor CSC Garuda Indonesia di kawasan Widuran Solo, Selasa.

Dia juga menyebutkan, per Juli kemarin kargo Garuda Indonesia Solo mampu mengangkut 5,5 juta kilogram (kg) logistik dengan nilai mencapai lebih dari Rp320 juta. Angka ini naik dari pencapaian Juni yang berkisar 4,24 juta kilogram dengan nilai Rp261,2 juta.

“Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa bisnis kargo masih sangat potensial. Dengan membuka CSC di Solo, kami berharap kargo kami bisa terisi maksimal.”

Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspress Indonesia (Asperindo) Solo, Bambang Widiatmoko, bisnis kargo saat ini banyak ditopang dari maraknya bisnis online. Bisnis ini memberikan kontribusi yang cukup besar. Jika dibandingkan dengan kargo darat, kargo udara kini bisa menempati posisi 50:50.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya