SOLOPOS.COM - Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, menunjukkan barang bukti saat rilis kasus pembunuhan guru MI, di Mapolres Karanganyar, Senin (8/5/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pria berinisial G yang terlibat dalam kasus pembunuhan Joko Siswoyo, 23, guru olahraga di MI Al Islam 3 Ngesrep, Ngemplak, Kabupaten Boyolali, hingga kini masih buron. Polisi belum berhasil menangkap si pelaku.

Dalam kasus pembunuhan ini, pelaku G berperan menyiapkan tongkat dan karung. Mayat korban saat itu ditemukan mengambang di aliran Bengawan Solo tepatnya di Dukuh Dingin, Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar, pada Kamis (4/5/2023).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, mengatakan pelaku G masih dalam pengejaran polisi. “Belum kita tangkap. Masih buron untuk pelaku G,” kata dia, Sabtu (3/6/2023).

Dua pelaku sudah ditangkap dalam kasus pembunuhan tersebut. Keduanya masing-masing atas nama Agung Nugroho, 20 warga Jagalan, Jebres, Solo dan Gilang Adi Pratama, 26, warga Desa Jati, Kecamatan Jaten, Karanganyar. Dari keterangan kedua pelaku tersebut, selain menyiapkan tongkat dan karung, G juga yang mencari dan menunjukkan lokasi yang sepi untuk menghabisi korban.

“Kami berharap pelaku G mau menyerahkan diri,” kata dia.

Sebagai informasi, kronologi pembunuhan itu berawal saat korban mendatangi rumah pelaku Agung Nugroho pada Selasa (2/5/2023) pukul 20.30 WIB. Niat korban saat itu menagih utang, namun oleh pelaku dijanjikan akan dibayarkan pukul 23.00 WIB.

Lalu, korban datang kembali ke rumah Agung pukul 23.30 WIB. Korban lalu diajak Agung menemui Gilang Adi Pratama di tempat kerjanya  di pabrik plastik Pucangsawit. Selanjutnya Agung mengajak korban  ke area persawahan Suruhkalang, Jaten, Karanganyar. Keduanya berboncengan naik motor korban.

Di lokasi itu Gilang Adi Pratama sudah di sana. Agung kemudian cekcok dengan korban dan mencekiknya hingga kejang-kejang. Agung lalu menjegal kaki korban hingga terjatuh dan menyuruh Gilang untuk mengambil tongkat dan memukul kepala korban sebanyak tiga kali hingga mengeluarkan darah.

Korban yang masih hidup namun dalam keadaan sekarat dimasukkan dalam karung dan diisi tiga buah paving dan diikat kawat. Keduanya lantas membuang korban di aliran Bengawan Solo tepatnya di wilayah Mojolaban, Sukoharjo.

Di Suruhkalang, korban sempat mengirimkan share location melalui pesan WhatsApp (wa) kepada rekan indekosnya di tengah malam. Namun sayangnya rekannya itu baru membuka pesan itu keesokan harinya. Hingga akhirnya korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di aliran Bengawan Solo tepatnya Dukuh Dingin, Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat pada Kamis pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya