SOLOPOS.COM - Ilustrasi - Pentingnya keamanan data. (Antara/Pexels)

Solopos.com, JAKARTAKomisi I DPR menilai kebocoran data yang dialami hingga tiga kali dalam sebulan membuat peran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) diragukan. Anggota Komisi I DPR Nico Siahaan mempertanyakan apakah Kemenkominfo mampu menahan serangan terhadap data.

Mantan pembawa acara ini mengatakan kebocoran data sampai 3 kali dalam sebulan merupakan hal yang keterlaluan. “Ini sudah menjadi lampu merah bahwa bagaimana menjaga data ini seharusnya menjadi catatan,” ujar Nico, Rabu (7/9/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai informasi, pada Agustus sudah terjadi 3 kasus kebocoran data. Pertama terjadi pada data PLN yang menyangkut 17 juta pelanggan, kedua kebocoran data Indihome dan ketiga dugaan kebocoran data 1,3 miliar data registrasi SIM Card prabayar.

Baca Juga Data Pribadi Sering Bocor, ICT Watch Desak RUU PDP Disahkan

Selain Nico, Anggota Komisi I DPR Nurul Arifin mempertanyakan adanya orang dalam dalam kebocoran data yang terjadi dalam sebulan terakhir. Dia menilai hacker tersebut terlalu hebat untuk terus membobol data lembaga publik. “Kok bisa kebobolan terus, tidak mungkin kalau tidak ada orang dalam,” ujarnya.

Adapun, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan dalam melawan serangan seber bukanlah tugas Kemenkominfo melainkan tugas utama dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 71/2019.

“Itu domain teknis Badan Siber dan Sandi Negara [BSSN],”jawab Johnny.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Sebulan 3 Kali Kebocoran Data, DPR ke Kemenkominfo: Keterlaluan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya