SOLOPOS.COM - Ilustrasi baca Alquran (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Kemampuan baca tulis Alquran menjadi salah satu kualifikasi yang harus dimiliki mahasiswa universitas Islam negeri (UIN). Hal ini sesuai Keputusan Dirjen Pendis Nomor 102 tahun 2019. Lantas bagaimana kemampuan baca tulis Alquran para mahasiswa UIN?

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) merilis hasil penelitian kemampuan baca tulis Alquran mahasiswa dari 14 UIN di Indonesia pada November 2019.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hasilnya indeks kemampuan baca Alquran tertinggi diraih UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan skor 3,94 (rentang 1-5). Sedang indeks terendah adalah UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru dengan skor 1,86.

Alquran Jelaskan Proses Terbentuknya Black Hole

Untuk kemampuan tulis Alquran, indeks tertinggi adalah mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan skor 3,80. Lagi-lagi UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru menempati indeks terendah dengan 1,90.

”Secara umum kemampuan membaca dan menulis Alquran mahasiswa UIN di 14 kampus rata-rata bagus atau berkisar pada angka 3,19 untuk membaca dan 3,20 untuk menulis,” ujar Kabid Kajian dan Pengembangan Alquran Kemenang Abdul Aziz Sidqi sebagaimana tertulis di laman Kemenag.

Berikut data detail indeks kemampuan baca tulis mahasiswa UIN sebagaimana dikutip dari laman Kemenang, beberapa waktu lalu.

Kemampuan Baca Alquran

  • UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 3,94
  • UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 3,88
  • UIN Walisongo Semarang 3,76
  • UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3,68
  • UIN Alauddin Makassar 3,52
  • UIN Antasari Banjarmasin 3,50
  • UIN Sumatra Utara 3,48
  • UIN Imam Bonol Padang 3,30
  • UIN Sunan Ampel Surabaya 2,96
  • UIN Raden Fatah Palembang 2,94
  • UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2,86
  • UIN Mataram Lombok 2,58
  • UIN Ar Raniry Banda Aceh 2,38
  • UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru 1,86

Kemampuan Tulis Alquran

  • UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 3,80
  • UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 3,74
  • UIN Walisongo Semarang 3,58
  • IN Alauddin Makassar 3,56
  • UIN Sunan Gunung Djati Bandung 3,48
  • UIN Sunan Ampel Surabaya 3,48
  • UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3,46
  • UIN Raden Fatah Palembang 3,42
  • UIN Antasari Banjarmasin 3,02
  • UIN Sumatra Utara 3
  • UIN Imam Bonol Padang 2,94
  • UIN Ar Raniry Banda Aceh 2,82
  • UIN Mataram Lombok 2,54
  • UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru 1,90

Direktur Perguruan Tinggi Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Arskal Salim mengaku kaget dengan tiga UIN yang berada di level bawah dalam kemampuan mahasiswanya membaca dan menulis Alquran, yaitu UIN Ar Raniry Banda Aceh, UIN Mataram, dan UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru.

“Saya surprise melihat hasil penelitian di tiga UIN yang berada pada level bawah. Ketiga UIN ini merupakan wilayah yang kuat dengan basis keislamannya,” ujar Arskal.

Menurut Arskal, penelitian BTQ menjadi penting untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kelemahan yang dialami oleh mahasiswa UIN atau perguruan tinggi kegamaan negeri lainnya.

“Saya harap penelitian ini bisa dikembangkan lebih jauh lagi kepada mahasiswa prodi umum di perguruan tinggi negeri. Apakah kemampuan baca tulis Alquran di perguruan tinggi umum itu seimbang dengan di UIN atau jauh lebih rendah,” tandas Arskal.

14 Abad Lalu, Alquran Sudah Jelaskan Pembuatan Piramida Mesir

Penelitian yang dilakukan Kemenag itu mengambil responden mahasiswa UIN di 14 kampus. Mereka adalah mahasiswa UIN semester tiga sampai lima.

Responden yang dipilih adalah mereka mereka yang terdampak langsung dari Keputusan Dirjen Pendis Nomor 102 tahun 2019 yang menyatakan kemampuan baca tulis Alquran menjadi salah satu kualifikasi yang harus dimiliki.

Setiap UIN, diambil 50 mahasiswa yang menjadi responden dengan komposisi 25 mewakili prodi umum dan 25 mewakili prodi agama. Pengumpulan data dilakukan pada September 2019 dengan menggunakan empat instrumen yaitu tes kemampuan, kuosioner, wawancara, dan dokumentasi.

Abdul Aziz mengatakan indeks ini menunjukan kemampuan membaca dan menulis Alquran mahasiswa UIN tidak jauh berbeda. ”Meskipun ditemukan mahasiswa yang sama sekali tidak bisa baca Alquran berkisar 0,4 persen dan tidak bisa menulis 0,6 persen,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya