SOLOPOS.COM - Petugas dari berbagai instansi memeriksa kondisi jenazah korban yang diduga tenggelam di Bengawan Solo, tepatnya di wilayah Dukuh/Desa Cemeng RT 010, Sambungmacan, Sragen, Rabu (16/9/2020). (Istimewa/Polsek Sambungmacan)

Solopos.com, SRAGEN — Subirin, 15, remaja asal Dukuh Taskrerep RT 012, Desa Plumbon, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, diduga tenggelam saat menyeberangi aliran Sungai Bengawan Solo menggunakan batang pohon pisang di wilayah Dukuh/Desa Cemeng RT 010, Sambungmacan, Sragen, Rabu (16/9/2020).

Remaja tersebut akhirnya meninggal dunia setelah berhasil dievakuasi warga pencari pasir lokasi setempat. Kapolres Sragen AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo, melalui Kapolsek Sambungmacan AKP Sunarso, menyampaikan peristiwa nahas itu bermula saat korban pamit dengan orang tuanya untuk bermain ke rumah neneknya di Cemeng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemudian pada pukul 09.00 WIB, jelas Sunarso, korban bersama temannya Dimas, 17, warga Dukuh Bulakrejo, Cemeng, hendak memancing di aliran Bengawan Solo.

"Aktivitas mereka diketahui seorang warga setempat, Tugiman, 49, yang mencari pasir berjarak lima meter dari lokasi kedua remaja itu saat mencari cacing. Saat itu, Tugiman sudah mengingatkan agar mereka tidak usah menyeberang sungai tetapi cukup di pinggir sungai saja. Kemudian Tugiman kembali menyelam untuk mencari pasir," ujar Sunarso saat dihubungi Solopos.com, Rabu siang.

Sumbangan Duka Pemakaman Anak Dipakai Pesta Bugil, Ibu Muda Ditahan

Sesaat kemudian, Tugiman sempat mendengar ada orang meminta tolong setelah berhasil berenang ke tepian. Saat itu, kata Sunarso, Tugiman langsung memanggil rekannya pencari pasir yang berjarak 50 meter, yakni Subono, 53.

Mereka berdua berusaha mencari korban yang tenggelam di Bengawan Solo, tetapi tidak menemukan apa pun. Sunarso mengatakan mereka kemudian meminta bantuan wara lainnya untuk mencari korban. Setelah 30 menit kemudian, jelas dia, korban pun ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

"Kedua saksi itu menanyani Dimas tentang kronologinya. Korban dan Dimas itu menyeberang sungai dengan batang pisang. Karena beban berat maka batang pisang itu tidak mampu menahan beban mereka dan tenggelam. Korban pun terlepas dari batang pisang itu karena tak bisa berenang," jelasnya.

Sunarso menerangkan jasad korban ditemukan 25 meter dari lokasi kejadian. Sunarso kemudian berkoordinasi dengan Tim Identifikasi Polres Sragen dan Puskesmas Sambungmacan I.

Ngamuk, Wanita Ini Nekat Bugil Gara-Gara Kucingnya Dilarang Masuk Gym

Dari hasil pemeriksaan medis, ujar dia, petugas tak menemukan tanda-tanda penganiayaan dan jenazah diserahkan kepada pihak keluarga. Dari pihak keluarga pun, terang Sunarso, sudah menerima dengan ikhlas dan tidak menghendaki untuk autopsi terhadap jenazah korban.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen Sugeng Priyono menyampaikan ada 36 personel yang membantu dalam evakuasi jenazah korban ke rumah duka.

Dia mengatakan personel yang terlibat dalam evakuasi korban tenggelam di Bengawan Solo itu berasal dari BPBD, TNI, Polsek Sambungmacan, Puskesmas Sambungmacan, PSC 119, PMI, Perangkat Desa Cemeng, Tim Identifikasi Polres Sragen, perangkat kecamatan Sambungmacan, SAR FKPPI, SAR Poldes, SAR Ganefo, SAR Elpiji, dan SAR ARH Center.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya