SOLOPOS.COM - Kondisi kios Pasar Janglot, Kecamatan Tangen, Sragen, yang terbakar pada Minggu (26/9/2021). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pasar Janglot di Kecamatan Tangen, Sragen, yang terbakar pada Sabtu (25/9/2021) malam hingga Minggu (26/9/2021) dini hari ternyata pernah hampir direvitalisasi beberapa tahun lalu.

Kini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen berencana mengajukan lagi revitalisasi Pasar Janglot dengan kebutuhan anggaran Rp4,5 miliar pada 2022. Usulan revitalisasi tersebut segera diajukan menyusul adanya musibah kebakaran yang mengakibatkan 66 kios dan los terbakar, Minggu (26/9/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Penataan Pasar Disperindag Sragen, Tommy Isharyanto, saat dihubungi Solopos.com, Minggu siang, menjelaskan pada 2019 pernah ada alokasi anggaran untuk pasar di Tangen tetapi alokasi anggaran itu bukan untuk Pasar Janglot.

Baca Juga: Brankas Berisi Rp300 Juta Selamat dari Kebakaran Pasar Janglot Sragen

Ia menerangkan anggaran senilai Rp5 miliar itu untuk pembangunan Pasar Dukuh yang terletak di sebelah barat simpang empat Tangen atau Pasar Janglot lama. Revitalisasi Pasar Dukuh sedianya dilaksanakan pada 2020 namun gagal karena terkena refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19.

“Dengan musibah Pasar Janglot Sragen terbakar ini kemungkinan bisa diajukan revitalisasi di 2022. Untuk kebutuhan anggaran bisa berkaca pada 2017 karena pada tahun itu Pasar Janglot pernah diajukan mendapatkan dana alokasi khusus [DAK] senilai Rp4,5 miliar,” katanya.

Usulan DAK untuk revitalisasi Pasar Janglot itu, terang Tommy, saat itu sebenarnya sudah disetujui pemerintah pusat senilai Rp2,5 miliar. Namun, karena tidak sesuai kebutuhan, alokasi DAK itu dialihkan ke Pasar Jatitengah di Sukodono dan Pasar Tunggul di Gondang.

Baca Juga: 4 Jam Api Membara, Puluhan Los-Kios Pasar Janglot Sragen Jadi Arang

Rusak Berat dan Sedang

“Pasar Janglot itu menempati lahan seluas 6.910 meter persegi dengan jumlah pedagang sebanyak 597 orang yang terdiri atas kios 48 orang dan los 549 orang,” kata Tommy.

Kepala Pengelola Pasar Janglot, Tangen, Sragen, Jumali, menjelaskan ada 66 kios dan los yang terbakar pada Sabtu-Minggu itu. Perinciannya tujuh kios dan 59 los.

Ia menerangkan kios dan los itu ada yang rusak berat dan rusak sedang. Jumali berharap dalam waktu dekat ada alokasi anggaran untuk perbaikan ringan terhadap 66 kios dan los tersebut.

Baca Juga: Kebakaran Pasar Janglot Sragen: 50 Kios Kobong, Rp4,1 Miliar Melayang

“Alokasi anggaran itu bisa 2022 atau 2021 ini. Kebakaran itu diduga karena korsleting pada instalasi listrik di pasar yang kurang standar. Selain itu untuk fasilitas darurat seperti hidran air tidak ada. Yang ada hanya APAR [alat pemadam api ringan] sebanyak tiga unit,” kata Jumali saat ditemui Solopos.com di pasar setempat, Minggu.

Ia menyampaikan Pasar Janglot, Sragen, yang terbakar itu sebelumnya berada di barat simpang empat Tangen kemudian direlokasi ke tempat sekarang sejak 1990-an oleh Bupati R Bawono. Jumali menjadi pengelola pasar itu sejak 1994.

“Sejak mengelola pasar dari 1994 sampai sekarang belum ada revitalisasi. Dulu pernah mengajukan rehap tetapi belum terealisasi. Pasar ini sudah saatnya direvitalisasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya