SOLOPOS.COM - Foto paspor Siti Aisyah, WNI yang terlibat pembunuhan Kim Jong Nam. (Istimewa)

Aisyah mengaku pernah mengikuti reality show usil di Jakarta sebelum ada kasus pembunuhan Kim Jong-nam di Bandara Kuala Lumpur.

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Keterlibatan Siti Aisyah dalam pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, masih misterius. Namun berdasarkan pengakuannya, keterlibatan perempuan asal Serang ini dalam reality show usil televisi itu bukan kali pertama terjadi.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Mirror.co.uk, dalam pemberitaan berjudul “Kim Jong-un hasn’t claimed body of his murdered playboy brother eight days after airport assassination”, Selasa (21/2/2017), menyebutkan hal itu. Sebelum kemunculannya dalam pembunuhan Kim Jong-nam, Aisyah pernah terlibat dalam reality show serupa di Jakarta.

Mengutip sumber di Kepolisian Malaysia, Mirror menuliskan bahwa Aisyah pernah terlibat dalam reality show usil di sebuah pusat perbelanjaan Jakarta.

“Dia [Aisyah] mengaku direkrut pada Januari oleh seorang pria paruh baya yang bisa berbicara bahasa Jepang dan Malaysia. Dia mengatakan bahwa pria itu membutuhkan dirinya untuk melakukan aksi usil dalam program TV show. Dia mengaku menerima Rp1 juta sebagai imbalan,” kata sumber itu.

Dalam pekerjaan itu, Aisyah menyentuh pipi, mencoleknya, dan menyiramkan saus ke muka seorang pria kaya. Namun kepada polisi, Aisyah tidak berpikir ada hal mencurigakan dan dia menganggapnya sebagai kesempatan untuk masuk TV.

Laporan itu menyebutkan bahwa Aisyah selama ini bekerja di sebuah tempat pijat dan menemani tamu kelab malam di Kuala Lumpur. Sementara itu, perempuan Vietnam yang juga menjadi tersangka, Duan Thi Huong, 29, diduga menerima US$100 untuk tugasnya atau lebih tinggi dari bayaran Aisyah. Duan juga bekerja di kelab malam seperti Aisyah.

Keduanya ditangkap setelah terekam kamera CCTV di Bandara Kuala Lumpur. Mereka mendekati Kim Jong-nam dari arah yang berbeda saat putra tertua Kim Il-Sung itu berdiri di sebuah loket tiket salah satu terminal bandara tersebut.

Satu perempuan muncul di belakang Jong-nam dan menyentuh sesuatu di atas mulutnya. Mereka pun lalu berjalan pelan menjauh ke arah yang berbeda.

Sementara itu, tersangka keempat yang ditangkap dalam kasus itu diketahui sebagai ahli kimia dari Korea Utara. Pria bernama Ri Jong Chol itu menjadi orang Korea Utara pertama yang ditangkap Kepolisian Malaysia dalam kasus ini.

Ri Jong Chol diketahui berasal dari Pyongyang, lulusan dari jurusan ilmu pengetahuan dan obat-obatan sebuah universitas di Korea Utara pada 2000. Setelah itu, pada 2011, dia bekerja di sebuah pusat penelitian di Kolkata, India.

Diberitakan oleh Straits Times, berbagai sumber menyebutkan bahwa setelah itu, Ri kembali ke Pyongyang sebelum mendapatkan tawaran kerja di perusahaan IT di Malaysia. “Masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa dia berada di belakang [penyiraman] cairan racun yang diduga dipakai untuk membunuh Jong Nam, demikian investigasi masih berlangsung,” kata sumber tersebut.

Menurut sumber tersebut juga diperiksa soal di mana tiga orang lainnya yang diduga terlibat. Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar mengatakan tersangka berusia 47 tahun itu ditangkap pada Jumat lalu pukul 21.50 waktu setempat. “Berdasarkan i-KAD yang dia miliki, tersangka teridentifikasi kelahiran 6 Mei 1970 dan berkewarganegaraan Republik Rakyat Demokratik Korea Utara,” kata Tan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya