SOLOPOS.COM - Petugas Polda Riau membawa seorang tahanan yang kembali ditangkap seusai Kabur dari Rutan Sialang Bungkuk Kelas IIB Pekanbaru, Riau, Sabtu (6/5/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Rony Muharrman).

Menkumham mengungkap bahwa penghuni Rutan Pekanbaru kerap diperas oleh petugas sebelum kasus kaburnya napi.

Solopos.com, PEKANBARU — Setelah mengunjungi Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Sialang Bungkuk, Kota Pekanbaru, Menkumham Yasonna Laoly memaparkan hasil temuannya kepada media. Terungkap, terjadi praktik pemerasan terhadap para penghuni rutan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Yasonna mengatakan dari hasil temuannya saat mengunjungi rutan, penghuni dan tahanan mengeluhkan adanya petugas yang kerap melakukan pungli. “Ada pemerasan yang dilakukan oknum petugas. Tahanan sengaja dibiarkan di ruangan padat berdesakan untuk diperas. Saya minta masalah ini untuk diambil langkah penyelidikan secara pidana,” katanya kepada wartawan, Minggu (7/5/2017).

Dia menjelaskan para tahanan sengaja diletakkan di sel secara beramai-ramai. hingga berdesakan. Bagi yang mau membayar, akan diberikan ruang sel yang lebih lapang.

Masalah inilah yang diduga menjadi beberapa penyebab terjadinya unjuk rasa yang dilakukan penghuni rutan pada Jumat (5/5/2017) lalu. Aksi unjuk rasa itu berujung pada kaburnya ratusan penghuni rutan tersebut.

Adapun menurut data Polda Riau jumlah tahanan yang kabur dari Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru sebanyak 448 orang. Hingga saat ini petugas berhasil menangkap kembali total 275 tahanan. Sisanya masih dilakukan pengejaran oleh polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya