Solopos.com, MALANG – Penembakan gas air mata dari aparat kepolisian kepada massa pendukung Arema FC yang marah karena tim kesayangannya kalah dari tim tamu mengemuka sebagai pemicu hilangnya nyawa 130 orang di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022).
Dewasa ini gas air mata dipakai aparat untuk membubarkan massa yang berpotensi menimbulkan keributan seperti saat terjadi demonstrasi. Jauh sebelum itu, gas air mata pernah dipakai sebagai salah satu kelengkapan persenjataan dalam Perang Dunia I.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.