SOLOPOS.COM - Surat wasita yang ditinggalkan J, warga Gemolong, Sragen, sebelum bunuh diri di Miri, Sragen. (Istimewa/Camat Miri)

Solopos.com, SRAGEN — Warga Dukuh Sambirejo, Desa Soko, Kecamatan Miri, Sragen dibuat geger pada Rabu (30/3/2022) pagi. Seorang pria ditemukan gantung diri di pohon jati di kebun warga setempat sekitar pukul 05.15 WIB.

Belakangan diketahui pria tersebut adalah seorang petugas satpam asal Gemolong, Sragen, berinisial J yang baru pulang dari Jakarta. Sebelum bunuh diri, ia menuliskan surat di secarik kertas.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Surat tersebut menyebutkan nama sebuah keluarga lengkap dengan alamatnya. Diduga, nama keluarga yang disebutkan adalah keluarga J. Di akhir tulisan, J meminta maaf kepada istrinya, anaknya, saudara-saudaranya, dan mertuanya.

Baca Juga: Pulang dari Jakarta, Satpam asal Gemolong Gantung Diri di Pohon Jati

Maaf istri dan anakku. Maaf sedulur kabeh. Maaf kedua mertuaku,” demikian sebagian isi surat tersebut.

Menurut keterangan Camat Miri, R Rudi Hartanto, korban sempat meninggalkan pesan lewat secarik kertas yang berisi alamat tinggalnya di Sumberlawang, Sragen. Sementara di KTP alamat J disebutkan di Gemolong, Sragen.

Rudi menerangkan pada Selasa (29/3/2022), pukul 15.30 WIB, warga sekitar sudah melihat J mondar-mandir di lokasi kejadian. Saat ditanya warga, ujar dia, Ia menjawab sedang mencari burung dengan pulut.

“Kemudian pada Rabu pagi, korban ditemukan meninggal dengan cara gantung diri. Korban ini pulang dari Jakarta tiga hari yang lalu. Korban tidak langsung pulang ke rumah dan akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal. Korban dimakamkan di Ngargosari, Sumberlawang, Sragen,” ujarnya.

Baca Juga: Nenek-Nenek 81 Tahun Asal Sragen Ditemukan Tergantung di Teras

Sebelumnya diberitakan seorang warga Gemolong, Sragen berinisial J ditemukan meninggal tergantung di pohon jati di Dukuh Sambirejo, Desa Soko, Miri, Sragen, Rabu pagi. Petugas satpam yang baru pulang dari Jakarta itu diduga bunuh diri dengan menggantung di pohon jati.

Ia ditemukan tergantung oleh warga sekitar pukul 05.15 WIB. Menurut keterangan Kapolsek Miri, AKP Suyono, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, identitas korban diketahui dari KTP yang ia bawa. Korban ditemukan seorang petani yang hendak berangkat menuju sawah.

“Petani itu melewati kebun jati. Ia kaget melihat sosok laki-laki sudah tergantung dengan seutas tali pada batang pohon jati. Petani itu memanggil warga lainnya untuk memberitahukan kejadian itu. Kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Miri,” ujar Suyono.

Peringatan

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, silakan hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Berikut lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 021-1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya