SOLOPOS.COM - Dua Wakil Ketua DPD PAN Solo, Siti Nur Zulaikha dan Putri Listyandari R, ditemani sejumlah rekannya duduk di teras Kantor DPD PAN Solo, Jumat (14/8/2020). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- Siti Nur Zulaikha dan Putri Listyandari R, diketahui merupakan dua pengurus DPD PAN Solo yang sebelumnya dikabarkan mundur karena kecewa dengan rekomendasi DPP PAN yang jatuh kepada Gibran-Teguh di Pilkada Solo 2020.

Kabar itu sebelumnya beredar melalui pesan Whatsapp di kalangan internal DPD PAN Solo, Kamis (13/8/2020). Namun, pesan itu bocor keluar hingga sampai ke awak media.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelum "diusir" dari Kantor DPD PAN Solo Jl Slamet Riyadi, Pajang, Laweyan, pada Jumat (14/8/2020) siang, Siti dan Putri sebenarnya ingin memberikan keterangan pers terkait pesan Whatsapp (WA) pengunduran diri mereka tersebut.

2 Pengurus DPD PAN Solo "Diusir" dari Kantor Mereka Saat Hendak Konferensi Pers

Semula pengurus PAN Solo itu mengundang awak media untuk datang ke Kantor DPD PAN Solo pada Jumat pukul 13.00 WIB. Namun acara itu diundur pada 15.00 WIB meski pukul 13.30 WIB sudah ada beberapa awak media yang datang.

Setelah selesai wawancara, tiba-tiba Siti dan Putri diminta keluar kantor. Setelah mereka keluar, pintu Kantor DPD PAN Solo pun langsung dikunci. Padahal mereka masih harus menunggu awak media lain yang akan datang pukul 15.00 WIB.

Alhasil mereka pun menunggu awak media dengan duduk lesehan beralas tikar di selasar Kantor DPD PAN Solo. Mereka menunggu hingga wartawan tiba.

Direkam 10 Agustus, Begini Kejadian Dalam Video Bullying Remaja Perempuan di Alkid Solo

Kecewa Pernyataan Sapari

Di struktur pengurus DPD PAN Solo periode 2015-2020 Siti tercatat sebagai Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan, sedangkan Putri sebagai Wakil Ketua Bidang Pengkaderan. “Saya membuat pernyataan mundur adalah internal kami, tidak untuk di-publish. Bagi kami, saya nangis kepada ortu,” aku dia.

Pesan berisi pengunduran dirinya beredar ke eksternal PAN, bahkan sampai ke awak media Solo. Siti berharap pesan Whatsapp itu bisa direspons Ketua DPD PAN Solo, Achmad Sapari, dengan mengajak bicara. Tapi harapan itu tinggal harapan. Siti juga kecewa dengan pernyataan Sapari di media massa.

“Lebih terkejut dengan pernyataan Pak Sapari. Kok seperti itu? Tidak menghargai sama sekali perjuangan [bidang] pemberdayaan perempuan yang sudah berjuang mati-matian, bagaimana kami mendampingi beliau di grassroot. Karena Pileg ini tidak akan terjadi tanpa keikutsertaan perempuan kuota 30 persen,” kata dia.

Niat Banget! Astrid Suntani Roadshow Ke DPP PAN, Golkar & PKS Demi Maju Pilkada Solo 2020

Pengurus DPD PAN Solo itu mengaku merasa sakit hatinya ketika membaca pernyataan Sapari di media massa. Dia sudah mengabdikan hidupnya untuk PAN selama 21 tahun.

Sedangkan Sapari, menurut Siti, bergabung di PAN Solo belum lama. “Kami berkiprah di PAN 21 tahun. Sedangkan beliau orang baru, new comer,” ujar dia.

Ihwal pesan WA pengunduran diri, Siti mengakui karena kecewa dengan proses demokrasi yang berjalan di PAN. Menurut dia, seharusnya Sapari mengajak bicara seluruh jajaran PAN Solo untuk membahas dinamika Pilkada 2020. Misalnya dengan mengenalkan sosok Gibran kepada jajaran pemberdayaan perempuan PAN Solo.

Video Viral Bullying Alkid Solo: Ayah Korban Minta Penyelesaian Kekeluargaan

Usulan Akar Rumput

“Jangan sampai dikatakan karena tidak setuju dengan datangnya Mas Gibran. Saya tidak pernah bicara masalah ini. Bagi kami siapa pun masih terlalu dini. Kami belum diajak bicara. Bukan kami setuju atau tak setuju. Kami punya progres, kami punya rencana, aturan organisasi. Ayo lah kumpulin ibu-ibu,” terang dia.

Penuturan senada disampaikan Putri Listyandari R. Pengurus DPD PAN Solo itu mengatakan seharusnya keputusan rekomendasi mengacu pada usulan dari akar rumput.

Usulan itu ditangkap DPD PAN Solo lalu disampaikan ke DPW PAN Jateng untuk diteruskan ke DPP PAN. Tapi yang terjadi saat ini menurut dia malah dari atas ke bawah.

Wali Kota Solo Pindah Rumah Dinas, Loji Gandrung Untuk Apa?

“Yang terjadi sekarang dari atas ke bawah. Atas tidak peduli grassroot langsung menetapkan ini yang terjadi, ini yang harus diusung,” urai dia. Putri mengakui memang sudah ada rapat pleno DPD PAN Solo pada Senin (11/8/2020) di Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH) Solo.

Tapi forum itu tak ada penyampaian visi-misi. “Saya hadir dan lihat sendiri. Mas Gibran dan Pak Teguh hadir hanya memperkenalkan diri. Yang kami harapkan ketika pleno agendanya penetapan calon, harusnya ada penyampaian visi-misi. Ketika MC membuka ada pertanyaan atau tidak, saya mengajukan diri. Tapi langsung di-cut, tak ada sesi tanya jawab,” sesal dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya