SOLOPOS.COM - Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Donna Briadi, memberikan keterangan soal kasus penganiayaan gadis ABG saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (17/1/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pelaku penganiayaan anak baru gede atau ABG di belakang Balai Desa Sambon, Banyudono, Boyolali, ternyata sempat kabur ke Jogja sebelum ditangkap tim Satreskrim Polres Boyolali, Senin (16/1/2023) sore.

Hal tersebut diungkap Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Donna Briadi, saat dijumpai wartawan di kantornya, Selasa (17/1/2023). Ia menyebutkan pelaku berinisial A, 21, sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pelaku, terangnya, yang sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) beralama di Jawa Timur, ditangkap di rumah pamannya di Kragilan, Mojosongo, Boyolali, Senin sekitar pukul 16.00 WIB-17.00 WIB. Pelaku juga bekerja sebagai tukang cukur di Kartasura.

“Yang bersangkutan setelah melakukan [penganiayaan] sempat lari ke Jogja, kami monitor seperti itu. Kemudian kami persuasif ke keluarganya. Jadi, ketika termonitor di rumah, kami lakukan penangkapan dan tidak ada perlawanan,” ujarnya.

Lebih lanjut, AKP Donna mengungkapkan berdasarkan keterangan yang diperoleh polisi dari tersangka penganiayaan ABG di Boyolali itu, tersangka dengan korban sudah bertunangan.

Akan tetapi, AKP Donna masih mendalami keterangan tersebut dari sisi korban. Ia menjelaskan korban saat ini masih dalam keadaan tidak sadarkan diri setelah menjalani operasi sehingga belum bisa dimintai keterangan.

“Jadi ada cekcok antara kedua pihak antara tersangka dan korban, sehingga tunangannya ini melakukan penganiayaan terhadap korban. Namun, untuk motif masih kami dalami. Sementara tersangka menerangkan seperti itu,” jelasnya.

Korban Dipukul Berulang Kali

Lebih lanjut, Donna menceritakan awal kronologi kejadian penganiayaan terhadap ABG di Banyudono, Boyolali, itu. Menurutnya, awalnya korban dan tersangka janjian bertemu di belakang Balai Desa Sambon yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah korban.

Lalu terjadi cekcok dan korban dianiaya menggunakan batu bata yang ditemukan tersangka di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Donna mengungkapkan pelaku tak hanya sekali memukul korban menggunakan batu bata, akan tetapi berulang kali.

“Jadi pas dilakukan penganiayaan korban pingsan, menurut dia [tersangka], karena kaget atau ketakutan, pas ditangani tidak bisa, kemudian ditutup [pakai seng], lalu yang bersangkutan kabur,” ujarnya.

Donna mengungkapkan tersangka penganiayaan terhadap ABG di Boyolali itu sempat menyiram air ke korban dengan tujuan menghentikan pendarahan akan tetapi tidak berhasil dan kemudian kabur.

Korban yang masih sadar merintih meminta tolong dan ditemukan warga sehingga bisa  diselamatkan dan dibawa ke RS UNS di Kartasura. AKP Donna menduga kejadian penganiayaan berlangsung sekitar satu jam sebelum korban ditemukan warga.

Ia juga mengungkapkan berdasarkan keterangan tersangka tidak ada tindakan asusila yang terjadi. Namun, kepolisian akan memperdalam keterangan dari sisi korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya