Sebelum Ditangkap Densus, Pasutri Masaran Sragen Tahu-Tahu Pulang Mau Nikah

Solopos.com, SRAGEN -- Pertemuan sepasang suami istri yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Dukuh Masaran Kulon RT 008/RW 002B, Desa Jati, Kecamatan Masaran, Sragen, Rabu (16/10/2019) siang, rupanya misterius. Bahkan orang tua mereka tak tahu kapan kedua anak muda itu bertemu sebelum memutuskan menikah siri.

Pasangan bernama Abdul Aziz, 20, dan Novi Mariam, 18, itu diketahui baru menikah siri setahun lalu di sebuah pondok pesantren di Kediri. Hal itu diungkapkan oleh orang tua Abdul Aziz, Slamet Siswodiharjo, 50, dan Jamiyem, 50.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Slamet, Abdul dan Novi pulang untuk mengurus persyaratan pernikahan resmi sambil menumpulkan uang untuk biaya nikah.

“Kondisi Novi itu sedang hamil muda. Abdul setiap hari jualan jam tangan online. Kalau dagangan habis biasanya kulakan ke Solo. Tempat kulakan juga tidak tahu. Saya tidak tahu kok Abdul kenal Novi itu. Tahu-tahu, Abdul bilang mau nikah sama Novi begitu,” ujar Jamiyem, saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya, Rabu siang.

Dia mengatakan Novi itu orang Brebes. Dia menduga pertemuan Abdul dan Novi terjadi di ponpes di Kediri yang namanya tidak dia ketahui itu. Baca juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Cemani Sukoharjo.

“Nama pondoknya tidak tahu. Kami belum pernah ke sana. Yang diambil polisi tadi Alquran, buku, ponsel, surat-surat nikah siri itu, busur yang patah dan anak panah. Yang menggeledah berpakain preman. Ada yang pakai masker,” ujarnya.

“Saya bingung tidak tahu kejadiannya. Tahu-tahu banyak polisi datang dan membawa anak menantu kami. Kemudian isi kamar digeledah. Yang dibawa ada Alquran, buku, dan anak panah dan busur yang sudah patah. Yang masuk rumah tidak memakai seragam polisi. tetapi yang di luar rumah memakai seragam polisi,” ujar Slamet .

Baca juga: Densus 88 Geledah Kamar Indekos Penjual Minuman di Gatak Sukoharjo.