SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI — Warga Dusun Sokogunung hingga Dusun Kolotoko, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, kini tak perlu lagi menempuh jalan memutar sejauh tujuh kilometer (km) hanya untuk berkunjung ke dusun tetangga.

Pemerintah Desa Sendang membangun jalan tembus yang menghubungkan kedua dusun itu sepanjang 1,4 km. Pembukaan jalan penghubung Dusun Kolotoko-Dusun Sokogunung dilakukan pada 2018.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemdes Sendang menyiapkan dana senilai Rp246 juta dari dana desa untuk membuat jalan setapak yang melintasi kawasan pegunungan. Jalan itu diperlebar menjadi tiga meter sepanjang 1,4 km.

“Akhir 2018 terbangunlah jalan makadam dengan lebar tiga meter sepanjang 1,4 km yang menjadi jalan lingkar luar penghubung dari Dusun Sokogunung hingga Dusun Bendorejo,” kata Kepala Desa Sendang, Sukamto Priyowiyoto, saat ditemui Solopos.com di kantornya, pekan lalu.

Ia menjelaskan pembangunan dilakukan secara gotong royong melibatkan warga di delapan dusun di Sendang. Pembebasan tanah dilakukan secara sukarela. Warga bersedia menyisihkan sebagian tanah mereka untuk jalan umum.

“Jalan ini belum 100 persen selesai. Saya juga mengajukan program TMMD di sini, semoga bisa dikabulkan. Pembukaan jalan ini menunjang pemanfaatan potensi alam di wilayah atas berupa pemandangan alam yang sangat indah. Hal ini berpeluang untuk dikelola menjadi desa wisata,” imbuh Sukamto.

Mantan Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Sendang Pinilih itu menuturkan pembukaan jalan lingkar itu membantu kelancaran mobilitas warga di kedua dusun. Warga saat akan berkunjung satu sama lain tak perlu lagi memutar melalui jalan depan Balai Desa Sendang.

“Saat akses mudah, dinamika ekonomi warga setempat juga makin lancar. Harapannya pendapatan warga juga turut bertambah,” beebr dia.

Tahun ini, lanjut Sukamto, Pemdes Sendang berencana menyelesaikan pembangunan saluran air dan penambahan talut penahan tanah jalan itu. Jika saluran sudah tertata, batu dan tanah yang dipadatkan di sana tidak tergerus air hujan.

Selain pembangunan infrastruktur, dana desa Sendang juga dialokasikan untuk pengentasan rumah tak layak huni (RTLH), penyelenggaraan pelatihan konfeksi bagi ibu-ibu PKK, hingga pelatihan pembuatan pupuk organik bagi petani.

“Di bidang kesehatan, kami ada program pemberian makanan tambahan bagi 198 anak balita, pemberian makanan tambahan untuk 10 balita kurang gizi, insentif petugas posyandu, hingga pengadaan alat kesehatan untuk tujuh posyandu balita dan satu posyandu lansia dengan dana sekitar Rp51 juta,” imbuh Sukamto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya