SOLOPOS.COM - Calon peserta didik baru mengikuti tes sprint saat Seleksi Peserta Didik Baru Kelas Khusus Olahraga (KKO) SMP Negeri 1 Solo di GOR Fakultas Keolahragaan (FKor) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jl. Menteri Supeno, Manahan, Banjarsari, Solo, Kamis (9/6/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO – Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Solo bekerja sama dengan Dinas Pendidikan menggelar seleksi Kelas Khusus Olahraga (KKO) SMPN 1 Solo pada Kamis (9/6/2022). Sebanyak 95 anak ikut dalam seleksi KKO tersebut.

Nantinya sebanyak 64 anak dari 95 anak (peserta) tersebut akan dipilih dan dinyatakan lolos sebagai siswa KKO SMPN 1 Solo melalui serangkaian seleksi ketat.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Sugeng Hariyadi selaku Sub Koordinator Olahraga Pendidikan Dispora Kota Solo, kepada Solopos.com, mengatakan proses seleksi meliputi administrasi, kesehatan, psikologi, kompentensi umum seperti kekuatan, kecepatan, daya tahan, dan kelincahan.

Para peserta juga harus lolos seleksi cabang olahraga penjurusan masing-masing. Ia memperinci semula terdapat 99 anak yang mendaftar KKO. Namun, empat anak sudah dinyatakan gugur karena tidak memenuhi syarat administrasi.

“Yang berhak ikut seleksi 95 anak, mereka yang lolos akan terbagi dalam dua rombongan belajar [rombel] untuk 12 cabang olahraga [cabor],” kata Sugeng.

Baca Juga: Pendaftaran KKO di SMPN 1 Solo Diusulkan Terintegrasi Sistem PPDB

Ia menambahkan cabor itu meliputi atletik, renang, tenis, tenis meja, panahan, sepak bola, voli, taekwondo, pencak silat, karate, anggar, dan judo. Dari seluruh cabor, sepak bola menjadi cabor paling mendominasi diminati sebanyak 27 siswa.

“Kalau melihat tahun ini mereka kompetitif, ada yang baru lulus SD tingginya sudah 178 cm,” kata Sugeng.

Sugeng mengatakan seluruh proses seleksi menggandeng FKOR UNS Solo sebagai peleksana tes dan merekomendasikan siswa yang diterima.

“Ini angkatan keenam, kami sudah meluluskan tiga kali. Mereka yang lulus melanjutkan ke KKO SMAN 4 Solo. Pengumuman 16 Juni 2022 pekan depan,” kata dia.

Baca Juga: Dahsyat Tenan, Hanya dalam 1,5 Jam Tiket Persis Solo Ludes Terjual

Ia menambahkan yang membedakan KKO dengan kelas reguler lain yakni proses belajar. Siswa KKO memulai pelajaran dengan cabang penjurusan mulai pukul 05.30 WIB hingga 07.30 WIB. Pada sore hari siswa berlatih lagi sesuai cabor masing-masing.

Menurutnya dari segi pelajaran, KKO mengikuti program pendidikan SMPN 1 Solo lewat Dinas Pendidikan. Namun pengelolaan KKO di SMPN 1 Solo merupakan kewenangan Dispora sedangakan KKO SMAN 4 Solo menjadi kewenangan provinsi.

Baca Juga: Kesebelasan KKO Esperodi Wonogiri ke Putaran Final Liga Jateng Hebat

“Meski pengelolaan provinsi tetap dalam pantauan kami. Memang harus berkesinamubungan. SMP jadi kewenangan kota, SMA menjadi provinsi, dan saat perguruan tinggi Dekan FKOR UNS menyakan siap menampung atlet berprestasi. Pendidikan di Solo sudah berkesinambungan,” kata dia.

Sugeng mengatakan rencana ke depan, Pemkot Solo bakal mendirikan Sekolah Khusus Olahraga (SKO). Saat ini SKO sudah melalui kajian.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya