SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menghampiri peserta baru PBI BPJS di GOR Giri Mandala Wonogiri, Selasa (20/9/2022). Peserta baru PBI BPJS sebanyak 42.444 jiwa. Total peserta PBI BPJS di Wonogiri sebanyak 489.799 jiwa. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 42.444 jiwa di Kabupaten Wonogiri menjadi peserta baru penerima bantuan jaminan kesehatan badan penyelenggara jaminan sosial (PBI BPJS).

Kini, total peserta PBI BPJS di Wonogiri menjadi sebanyak 489.799 jiwa.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan peserta PBI BPJS merupakan warga tidak mampu di Wonogiri yang masuk daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS. Dia mengklaim kepesertaan baru sebanyak 42.444 jiwa pada 2022 ini merupakan terbanyak se-Jawa Tengah.

Kepesertaan PBI BPJS itu akan naik terus setiap tahun. Jekek, sapaan akrabnya, menargetkan semua warga tidak mampu di Wonogiri yang masuk daftar DTKS akan menjadi peserta PBI BPJS pada 2024. Saat ini masih ada 20% warga tidak mampu yang masuk daftar  DTKS belum terkaver PBI BPJS.

“Yang bisa kami pastikan adalah PBI BPJS ini sasarannya warga kurang mampu atau tidak mampu yang masuk daftar DTKS. Pada 2024 kami targetkan semua daftar DTKS menjadi peserta PBI BPJS. Ini [DTKS] akan kami rapikan dulu, koordinasikan dulu dengan Kementerian Sosial untuk verifikasi ulang,” kata Jekek saat ditemui Solopos.com selepas sosialisasi kepesertaan baru PBI BPJS Wonogiri di GOR Giri Mandala Wonogiri, Selasa (20/9/2022).

Kepala Dinas Sosial Wonogiri, Kurnia Listiyarini, memaparkan sekarang peserta PBI BPJS tidak lagi memiliki kartu BPJS. Peserta PBI BPJS yang akan memanfaatkan layanan kesehatan baik di Puskesmas maupun rumah sakit cukup membawa kartu tanda penduduk (KTP) saja.

“Peserta baru PBI BPJS Wonogiri sebanyak 42.444 jiwa itu data yang terhitung mulai Januari-1 September 2022. Saat ini jumlah peserta PBI BPJS di Wonogiri sebanyak 489.799 jiwa. Jumlah itu akan bertambah terus mengikuti DTKS,” ucap Kurnia.

Salah satu peserta PBI BPJS, Wawan Sugiyanto, mengatakan sudah menjadi peserta PBI BPJS mulai Mei 2022 lalu. Ia dan keluarga mengaku sangat terbantu dengan program tersebut. Sekarang ia tidak perlu memikirkan iuran BPJS. Sebelumnya keluarga Wawan menjadi peserta BPJS mandiri.

Namun, ia tidak bisa membayar iuran BPJS mandiri itu hingga memiliki tagihan sekitar Rp3 juta. 

Atas kondisi itu, Wawan mengajukan kepesertaan PBI BPJS ke Dinas Sosial Wonogiri. Tidak sampai satu bulan setelah mengusulkan, keluarga Wawan sudah menjadi peserta PBI BPJS. 

“Sangat membantu sekali PBI BPJS ini. Apalagi istri saya harus terus dirawat dan berobat karena terkena kanker. Hari ini pun istri saya sedang opname di Moewardi [RSUD Moewardi Solo]. Kalau tidak ada PBI ini sangat berat. Karena istri saya harus bolak-balik ke rumah sakit. Pakai PBI BPJS layanan kesehatan, gratis,” ungkap Wawan.

Kendati begitu, saat ini Wawan masih memiliki tagihan BPJS senilai lebih dari Rp2 juta karena kepesertaan BPJS mandiri waktu dulu.  Ia sempat bertanya kepada Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, perihal tagihan tersebut padahal sekarang dia sudah menjadi peserta PBI BPJS.

“Tadi kata Pak Bupati, hal itu bisa diurus ke kantor BPJS langsung. Jujur saja, kalau disuruh melunasi itu, saya sangat berat. Lha wong uangnya saja enggak ada,” tambah dia.

Bantuan iuran PBI BPJS tidak diberikan secara tunai kepada penerima. Melainkan dibayarkan oleh pemerintah menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) kepada BPJS Kesehatan. Sementara besaran iuran peserta PBI BPJS kesehatan senilai Rp42.000/orang. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya