SOLOPOS.COM - Aparat Polresta Banyumas saat melakukan olah TKP ledakan di Grumbul Leler RT 004 RW 001, Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Rabu (15/6/2022). (Solopos.com-ANTARA/Sumarwoto)

Solopos.com, BANYUMAS — Teka-teki masih menyelimuti kasus ledakan di Desa Randegan, Kabupaten Banyumas, yang menyebabkan satu orang meninggal dunia. Aparat Polresta Banyumas mengaku hingga kini masih menunggu hasil pemeriksaan dari Laboratorium Forensik Polda Jateng terkait bahan ledakan yang ditemukan di lokasi kejadian.

“Jadi, kemarin kami sudah sampaikan bahwa perkembangan petasan, barang bukti yang ditemukan di TKP sedang dibawa ke Laboratorium Forensik. Kami tetap melanjutkan pemeriksaan,” ujar Kapolresta Banyumas, Kombes Pol. Edy Suranta Sitepu, Jumat (17/6/2022).

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Selain menunggu hasil pemeriksaan tim Labfor Polda Jateng, Polresta Banyumas juga masih menyelidiki dari mana barang-barang yang menyebabkan ledakan itu berasal. “Kalau lamanya [pemeriksaan], nanti saya koordinasikan lagi,” ujar Kapolresta Banyumas.

Menurut dia, tidak semua barang bukti yang ditemukan di TKP itu bisa dibawa ke Labfor sehingga sebagian disisihkan. “Ada beberapa karung. Saya belum bisa sampaikan jenis-jenisnya karena menunggu dari Laboratorium Forensik ya, walaupun sudah disampaikan tetapi nanti tunggu resminya saja dari Labfor,” katanya.

Kapolresta mengakui jika ada sebagian barang bukti yang ditemukan di TKP itu selanjutnya dimusnahkan di eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunung Tugel. Akan tetapi, dia belum bisa menjelaskan berapa banyak barang bukti yang dimusnahkan di Gunung Tugel.

Baca juga: Ledakan di Banyumas, 1 Orang Meninggal, 4 Rumah Rusak

“Untuk itu, nanti akan kami informasikan lebih lanjut karena itu kan nanti ada berita acara penyerahan kepada tim pemusnah,” kata Kombes Edy.

Disinggung mengenai dugaan tujuan pembuatan bahan petasan tersebut mengingat saat sekarang bukan musim petasan, Kapolresta Banyumas mengatakan karena pemiliknya meninggal dunia dalam ledakan tersebut, maka pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang mengetahui kegiatan korban, termasuk keluarganya.

“Seperti yang saya sampaikan kemarin bahwa korban ini kan membeli bahan-bahan dan kemudian meracik sendiri menjadi bahan-bahan petasan yang ada di dalam petasan. Itu yang kemudian meledak saat dia kerjakan,” katanya.

Baca juga: Misteri Pancuran Pitu Baturraden, Wisata Alam di Banyumas

Saat ditanya kemungkinan adanya indikasi bahan petasan itu untuk memenuhi kebutuhan kegiatan pertambangan, dia mengatakan tidak ada indikasi ke arah tersebut. “Tidak ada, untuk saat ini, sejauh ini tidak kami temukan,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi di Grumbul Leler RT 004 RW 001, Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Selasa sore, sekitar pukul 17.30 WIB. Insiden ledakan itu menyebabkan satu orang meninggal dunia, yakni si pemilik atas nama Ahmad Bustomi, 28.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya