SOLOPOS.COM - Curahan hati Yolla Primadona sebelum tampil di SEA Games 2017 (Instagram @makrumpita)

Begini curahan hati pencak silat Indonesia yang kecewa dengan juri di ajang SEA Games 2017.

Solopos.com, SOLO – Kabar tak sedap datang dari pesta olahraga se-Asia Tenggara, SEA Games 2017. Dua atlet asal Indonesia, Hendy dan Yolla Primadona, kecewa berat dengan penilaian juri pencak silat nomor artistik ganda putra yang dinilai sangat tidak adil. Kali ini, mereka yang pernah menyabet gelar juara dunia dan pemilik medali emas SEA Games 2015 itu harus puas membawa pulang medali perak dengan nilai 554.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara emas diraih oleh wakil tuan rumah, Malaysia, Mohd Taqiyuddin bin Hamid dan Rosli bin Mohd Sharif, yang mengumpulkan nilai 582. Sedangkan perunggu dibawa pulang wakil Singapura, Muhammad Haziq dan Nujaid Hasif, yang mendapat nilai 543.

Penilaian itu membuat Hendy dan Yolla kecewa berat. Ia sangat sedih tak bisa mempersembahkan emas untuk Indonesia. Ia merasa nilai yang diberikan juri sangat tidak adil. Sebab, belum pernah ada nilai 582 di nomor ganda pencak silat sepanjang sejarah.

Sebelum tampil, Yolla sempat mengunggah video berisi curahan hatinya menjalani latihan yang sangat sulit sebelum tampil di SEA Games 2017. Ia berlatih sekuat tenaga demi bisa mempersembahkan medali emas sebagai hadiah bagi Indonesia yang baru saja merayakan ulang tahun kemerdekaan ke-72.

“Halo semuanya, tepat setahun lalu saya jadi juara SEA Games. Saya enggak tahu bisa mempertahankannya atau tidak. Yang pasti saya ingat momen itu ketika benar-benar ingin mendapatkannya. Banyak video juara dunia yang saya lihat, dan saya ingin mengulang itu kembali. Dua tahun latihan bukan hal yang mudah. Tapi, saya berusaha untuk tetap berada pada jalur yang tepat. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hadiah terbaik untuk bangsa saya,” kata Yolla sambil menahan tangis dalam video yang diunggah akun Instagram gosip, @makrumpita, Jumat (25/8/2017).

Hendy dan Yolla Primadona Jampil kecewa berat dengan penilaian juri pencak silat nomor artistik ganda putra di SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Penilaiannya dinilai bak sihir. Hendy dan Yolla tampil impresif kala tampil di Hall 2 KLCC, Kamis (24/8/2017) siang. Unjuk kemampuan dengan koreografi rumit dan khas Indonesia, juara dunia dan pemilik medalli emas SEA Games 2015 itu harus puas hanya mendapatkan medali perak dengan nilai 554. Emas jatuh ke tangan pesilat Malaysia, Mohd Taqiyuddin bin Hamid dan Rosli Bin Mohd Sharif, yang mengumpulkan nilai 582. Perunggu direbut Singapura, Muhammad Haziq dan Nujaid Hasif, yang mendapatkan nilai 543. Seusai pertandingan, Hendy dan Yolla terlihat sangat terpukul hingga menangis. Keduanya ditenangkan oleh manajer tim Edhy Prabowo. Yolla bahkan sempat berujar tak mau ikut upacara penyerahan medali. Setelah menenangkan diri, Hendy dan Yolla pun menemui wartawan dan memohon maaf, sembari menceritakan pandangannya terhadap penilaian di nomor yang tadi diikuti. “Pertama-tama saya memohon maaf untuk seluruh bangsa Indonesia, karena tidak bisa menghasilkan yang terbaik untuk Indonesia. Sekali lagi saya mohon maaf,” kata Hendy, yang sempat tercekat menahan tangis. “Terima kasih atas doa dan dukungannya, Alhamdulillah, ya walaupun hasil kurang memuaskan, tapi tetap harus disyukuri,” imbuhnya. Yolla menilai apa yang diberikan wasit kepada pasangan Malaysia tak wajar. Sepanjang sejarahnya, belum pernah ada nilai 582 di nomor ganda dan ganda Malaysia pun prestasinya selama ini tak pernah mentereng. “Itu impossible menurut saya. Kita bertemu Malaysia bukan sekali dua kali. Kita bertemu mereka itu lima kali dan bahkan mereka nggak pernah sekalipun naik podium. Jadi sampai di sini dia juara satu,” kata Yolla. “Gini, sepanjang sejarah ganda putra yang saya mainkan itu nilai tertinggi adalah 570. Waktu itu pecah rekor di Kejuaraan Dunia di Phuket, Thailand, yang mana mereka bahkan nggak naik podium. Di sini, seperti sihir bisa 582 itu tolok ukur yang sangat tinggi.” *bersambung di kolom komentar

A post shared by Pencak Silat – Indosilat (@indosilat) on

Yolla mengaku sempat mengalami cedera selama berlatih di Tiongkok. Namun, semua itu tak menjadi masalah baginya. Ia akan menyuguhkan penampilan terbaik demi mengharumkan nama bangsa Indonesia. “Saya akan memberikan darah saya, tulang-tulang saya untuk membanggakan Indonesia. Satu bulan di Tiongkok bukanlah hal yang mudah. Saya mendapatkan banyak cedera ringan maupun berat. Bahu saya lepas ketika dua minggu saya di sini. Saya berusaha untuk tidak merasakannya,” sambung dia.

Sayangnya, impian Yolla meraih juara pertama pupus. Ia harus menerima kekalahan dari wakil tuan rumah yang dianggapnya tak layak menang. Saking sedihnya, ia pun terlihat menangis setelah menyuguhkan penampilan terbaik. “Lima kali kita ketemu dia (Malaysia) enggak pernah menang. Podium aja enggak naik dia,” kata Yolla dalam video yang diunggah akun @indosilat.

Menurut Yolla, ia merupakan peraih nilai tertinggi sepanjang sejarah pencak silat artistik kategori ganda putra. Ia mendapatkan nilai itu sewaktu mengikuti kejuaraan dunia di Phuket, Thailand. Dalam kejuaraan itu, ia juga bertemu dengan wakil Malaysia yang sama. Oleh sebab itu, ia menilai dewan juri sangat tidak adil memberikan nilaii 582 untuk wakil Malaysia. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya