SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Sea Games 2017, Indonesia membawa pulang emas dari cabor panah

Harianjogja.com, BUKIT JALIL—Pemanah dari DIY, Prima Wisnu Wardhana, memberikan kado istimewa untuk peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia dari Malaysia. Prima Wisnu, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta berhasil menyumbangkan emas di cabang olahraga panahan nomor compound individual putra SEA Games 2017 di Lapangan Panahan Majelis Sukan Negara, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (16/8/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Emas yang diraih Prima Wisnu merupakan emas kedua Indonesia di kejuaraan multicabang tingkat Asia Tenggara tersebut. Emas perdana Indonesia disumbangkan Sri Ranti, kolega Prima Wisnu di kontingen panahan yang turun di nomor compound individual putri.

“Kuncinya jangan mudah menyerah. Final ini sama seperti tadi waktu di semifinal. Saya tertinggal lebih dulu dan kemudian berhasil menyamakan kedudukan. Bersyukur akhirnya menang, lolos ke final, dan meraih medali emas,” ujar Wisnu, pemuda kelahiran Jogja, 13 Oktober 1995, sebagaimana dilansir liputan6.com.

Wisnu menang dramatis di final. Dia sempat tertinggal di tiga set pertama dari pemanah tuan rumah Malaysia, Mohammad Juwaidi Mazuki. Namun, kesalahan Juwaidi Mazuki di set keempat membuat Prima bisa menyamakan poin di set keempat menjadi 115-115. Set terakhir pun dimenangi Wisnu dengan nilai sempurna dan kedudukan berakhir 145-144.

Kemenangan dengan cara serupa juga diperoleh Prima Wisnu di semifinal. Saat menghadapi pemanah Malaysia lainnya, Zulfadhli Ruslan, dia juga harus melalui lima set.

Kegigihan Prima Wisnu di final dipuji Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

“Saya salut pada kemampuan para atlet untuk terus menjaga konsentrasi dalam pertandingan. Prima Wisnu di awal-awal sempat ketinggalan tiga poin, namun akhirnya dia bisa membalik keadaan dan meraih kemenangan,” ujar Imam.

Bahkan, menurut Imam, ketenangan dan ketabahan Wisnu untuk tak lekas menyerah bisa menginspirasi khalayak Indonesia yang tengah memeringati Hari Kemerdekaan.

“Olahraga telah mengajarkan kita hikmah tentang bagaimana menjadi manusia yang tangguh tak gampang menyerah dan membuat segala kemustahilan menjadi mungkin diatasi,” ujar dia.

Prima Wisnu yang berencana menggunakan uang bonus emas untuk membangun rumah di Bantul dan membiayai pengobatan ibunya yang terserang stroke itu kini mengincar ajang yang lebih besar, yakni Asian Games 2018 di Palembang. Prima Wisnu adalah putra pasangan Muh. Putu Ariasa dan Nurhayani. Dia saat ini menetap di Purwanggan, Kota Jogja.  Sehari-hari, dia biasa mengasah akurasi memanahnya di Lapangan Mantrijeron.

Bidik Asian Games
Budi Widayanto, pelatih Prima Wisnu, mengatakan emas yang diraih anak asuhnya sudah sesuai perkiraan. oleh prima sudah sesuai prakiraan. Pada sejumlah turnamen pemanasan sebelum SEA Games, Prima mencatat hasil positif dan performanya terus membaik.

“Alhamdulilah, artinya dia mampu menunjukkan penampilan konsisten,” kata Budi kepada Harianjogja.com melalui ponsel, Kamis (17/8/2017).

Budi memperkirakan Prima Wisnu akan kembali menambah emas pada nomor mix team. Pada nomor tersebut, Prima selalu menunjukkan permainan yang bagus. Panahan masih dipertandingkan hingga Selasa (22/8/2017) pekan depan.

Sementara itu, Sri Ranti, pemanah dari Jawa Barat yang menyumbang emas pertama Indonesia di SEA Games berhasil  menundukkan pemanah Vietnam, Chau Kieu, dengan skor akhir 144-142 di final.
Keberhasilan cabang panahan meraih dua medali emas membanggakan Chief de Mission Kontingen Indonesia Aziz Syamsuddin.

“Sri Ranti dan Prima Wisnu telah mempersembahkan dua medali emas sebagai kado Hari Ulang Tahun Ke-72 Republik Indonesia,” ujar Aziz melalui siaran pers.

Menurut Aziz, kesuksesan Prima Wisnu dan Sri Ranti di luar dugaan. Kedua pemanah itu sebenarnya tak dibebani terget medali emas oleh Persatuan Panahan Indonesia (Perpani).

“Saya salut dengan kerja keras Sri dan Wisnu yang begitu tenang menghadapi lawan yang cukup berat. Ini merupakan awal yang baik. Saya berharap kesuksesan Sri dan Wisnu bisa diikuti atlet dari cabang olahraga lainnya.

Dua medali emas dari cabang panahan itu membuat kontingen Indonesia kini bertengger di peringkat kedua perolehan medali emas SEA Games 2017 Malaysia. Indonesia kalah satu emas dari tuan rumah Malaysia. SEA Games 2017 secara resmi akan dibuka pada Sabtu (19/8/2017). Meski demikian, sejumlah cabang olahraga sudah dipertandingkan.

Panahan kerap menjadi penyumbang medali perdana bagi kontingen Indonesia di berbagai kejuaraan olahraga multicabang.

Panahan pula yang menyumbangkan medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade ketika Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani meraih medali perak dalam nomor beregu putri di Seoul 1988. Namun hingga Olimpiade Rio 2016, belum ada lagi pemanah Indonesia yang bisa menyamai prestasi Trio Srikandi tersebut.

Dua tahun lalu di Singapura, tim panahan Indonesia mengakhiri SEA Games dengan dua emas, tiga perak, dan satu perunggu.

Manajer tim panahan Indonesia, Frederick Rosandi, mengatakan target perolehan emas pada SEA Games kali ini sudah terpenuhi. Namun, mengharapkan pasukannya bisa membawa pulang lebih banyak medali pada SEA Games kali ini.

“Kami hanya memasang target dua medali emas dan saya harap para pemanah bisa menyumbang lebih banyak,” kata Frederick di situs SEA Games 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya