SOLOPOS.COM - Timnas Indonesia U-23 (Liputan6)

SEA Games 2015 cabang sepak bola berakhir buruk untuk Indonesia U-23 yang dibantai Vietnam di perebutan medali perunggu.

Solopos.com, SINGAPURA — Timnas Indonesia U-23 harus pulang dengan tangan hampa setelah dibantai Vietnam 0-5, dalam perebutan medali perunggu cabang sepak bola SEA Games 2015, Senin (15/6/2015). Harapan untuk meraih perunggu di SEA Games 2015 akhirnya berakhir.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Dikutip dari Detik, Senin, pelatih Timnas Indonesia U-23, Aji Santoso, mengaku hasil yang sudah diraih Garuda Muda di SEA Games 2015 sudah maksimal. Aji tidak akan menyalahkan pemain atas hasil buruk ini.

“Jangan salahkan pemain. Mereka sudah berbuat maksimal di lapangan. Saya bertanggung jawab atas semua hasil Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015. Tim lain punya persiapan lebih bagus daripada kami. Jadi menembus semifinal saya pikir tidak terlalu buruk,” tambah Aji.

Aji Santoso menyebut mental pemain Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015 masih terganggu karena sanksi FIFA. Meski ia dan seluruh staf pelatih telah mencoba hal terbaik saat latihan.

“Sangat sulit bagi saya memompa semangat pemain mendekati akhir SEA Games 2015 ini. Mereka tidak bisa berkonsentrasi karena tidak tahu setelah ini mau apa dan bagaimana. Ini bukan alasan tapi kenyataan,” kata Aji.

Dilansir Kantor Berita Antara, Senin, para pemain Timnas Indonesia U-23 bingung setelah pulang dari SEA Games 2015. Sanksi FIFA kepada sepak bola Indoensia menjadi penyebab kebingungan pemain.

“Mereka bingung mau apa setelah SEA Games 2015, tidak hanya pemain tapi juga pelatih dan orang yang selama ini berkecipung di sepak bola nasional pasti dalam kebingungan,” kata Aji Santoso.

Aji menyebut dampaknya terasa juga di kalangan pemain yang kerap berdiskusi dan mempertanyakan nasib mereka ke depan. Aji mengaku tidak tahu nasib Timnas Indonesia U-23, setelah SEA Games 2015.

Aji mengaku kontraknya dengan Timnas Indonesia U-23 sudah berakhir setelah SEA Games 2015. Aji akan pulang ke Malang untuk mengurusi akademi sepak bola miliknya.

“Saya juga bingung mau apa ke depan, namun sambil menunggu perkembangan saya akan fokus urus akademi sepak bola saya, untuk mencetap pemain muda yang tangguh dan berkarakter,” kata Aji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya