SOLOPOS.COM - Timnas U-23 yang berlaga di Sea Games 2015. (JIBI/Solopos/Istimewa/Dok.)

SEA Games 2015 tercoreng citranya oleh skandal pengaturan skor.

Solopos.com, JAKARTA — Citra sepak bola Tanah Air semakin hancur. Setelah kesebelasan Indonesia dipermalukan Vietnam dengan skor 0-5 dalam perebutan medali perunggu SEA Games, kini tim yang diawaki Timnas Indonesia U-23 itu diterpa pula dengan dugaan pengaturan skor.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Tim advokasi #IndonesiaVSMafiaBola, Lembaga Bantuan Hukum Elsam dan YCJR, Selasa (16/6/2015), membeberkan temuan atas dugaan match-fixing dalam pertandingan Indonesia di SEA Games 2015 itu. Mereka menyerahkan bukti berupa rekaman pembicaraan bandar judi sepak bola kepada Bareskrim Mabes Polri.

Perwakilan Lembaga Bantuan Hukum Elsam dan YCJR, M. Isnur, menyatakan didatangi seseorang bernama BS yang mengaku terlibat judi sepak bola Indonesia sejak 2000 hingga kini. Selain bukti rekaman dan pengakuan BS, Isnur juga mengklaim memiliki saksi dalam praktek judi SEA Games.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami sudah melaporkan pengakuan BS ke Bareskrim pada hari ini. Buktinya sudah banyak sekali ke Bareskim berupa rekening bank, bukti transfer. Selain itu, kami juga sudah punya saksi,” ujar Isnur, seperti dilansir liputan6.com, Selasa.

Logat Melayu
Tim Advokasi #IndonesiaVSMafiaBola meyakini skor akhir laga Indonesia vs Vietnam telah diatur sebelumnya. Vietnam dinyatakan akan menang telak sejak babak pertama.

Upaya untuk mencari bukti pengaturan pertandingan itu dilakukan oleh jajaran Kemenpora yang bekerja sama dengan BS. Sehari sebelum pertandingan, Minggu (14/5/2015), BS dihadapkan dengan Sekretaris Kemenpora dan beberapa anggota tim litigasi pengungkap kasus mafia bola.

BS diminta memancing orang yang dia sebut kerap menjadi sebagai bandar judi dalam pertandingan sepak bola. Lewat sambungan telepon, dia berusaha mencari tahu apakah terjadi praktek pengaturan skor dalam laga perebutan medali perunggu SEA Games itu.

“BS menelepon dari Indonesia kepada orang yang logatnya menggunakan bahasa melayu. Skor pertandingan itu hampir mirip dengan yang BS bicarakan melalui telepon,” jelas Isnur.

Rekaman telepon BS dengan orang berlogat melayu itu telah tersebar di media sosial. Namun, suara bandar judi itu tidak terdengar jelas. “Das, siapa yang bikin, siapa yang bikin tadi, Indonesia siapa yang bikin?” ujar seseorang dalam logat bahasa Indonesia dalam kutipan rekaman pembicaraan yang dilansir Detik, Kamis.

Orang yang dipanggil Das itu pun menjawab “Saya pantau kabar jauh orang Malaysia, tapi siapa saya tak tau. Orang siapa saya tak kenal.”

Sesuai Prediksi
Jajaran Kemenpora dan BS kembali berkumpul untuk menyaksikan pertandingan itu secara langsung di sebuah hotel di kawasan Melawai, Jakarta, Senin malam. Mereka terkejut saat mengetahui hasil pertandingan babak pertama sesuai dengan prediksi si bandar judi, yakni Indonesia tertinggal 0-4.

Sebelum babak kedua dimulai, BS kembali menghubungi si bandar judi untuk menanyakan berapa skor di babak kedua. Namun, prediksi kali ini sedikit meleset. Bandar itu menyatakan Indonesia akan kebobolan dua hingga tiga gol lagi, tapi ternyata hanya kecolongan satu gol di babak kedua.

Terpisah, Pelatih Timnas U-23, Aji Santoso, membantah keras tudingan pengaturan skor yang diarahkan kepada skuat polesannya. Menurut dia, tuduhan itu mencederai para pemain yang telah berjuang mati-matian di lapangan. Dia menjamin seluruh pemain Garuda Muda selalu bersama-sama selama di Singapura sehingga tidak mungkin main mata dengan pihak lain di luar lapangan.

“Itu tuduhan yang keji. Jangan ngawur. Kasihan kan para pemain yang sudah susah payah bertanding, tapi masih dituduh yang tidak-tidak. Tidak mungkin mereka [pemain] ditemui orang asing secara sendiri-sendiri. Siapapun, silakan temui saya. Saya seribu persen siap bertanggung jawab jika hal itu terjadi!” kata Aji, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Selasa.

PSSI Anggap Lemah
Wakil Ketua Umum PSSI, Erwin Dwi Budiawan, menilai bukti rekaman itu kurang kuat untuk mengungkap dugaan pengaturan skor dalam laga Indonesia kontra Vietnam. Menurut dia, rekaman telepon itu bisa saja direkayasa.

“Kan bisa saja saya nelpon Mas dan bicara soal pengaturan skor sebuah pertandingan. Terus saya bilang itu suara bandar yang mengatur pertandingan. Bukti kurang menyakinkan. Jangan tergesa menuding. Harus dicari bukti yang kuat soal itu,” ungkap dia.

Ketua Umum PSSI, La Nyalla, juga membantah keras tudingan itu. Dia menilai tuduhan pengaturan skor dalam laga Indonesia vs Vietnam tidak masuk akal. “Kalau mau ngejual pertandingan, mending sama Singapura, dapat duit. Mereka kan tuan rumah, mereka pasti mau menang. Ini mana? Kita justru menang lawan Singapura. Logikanya kan gitu. Sekarang buktikan, jangan cuma koar-koar saja,” ujar dia.

Isu pengaturan skor bukan cerita baru dalam pertandingan cabang sepak bola SEA Games 2015. Kasus itu bahkan telah terendus sebelum SEA Games dimulai.

Pada 30 Mei lalu, Biro Investigasi Korupsi Singapura (Corrupt Practices Investigation Bureau/CPIB) menangkap seorang warga negara Singapura yang menjadi bandar judi. Selain itu, mereka juga menangkap sejumlah orang lain yang diduga berusaha mengatur pertandingan babak grup SEA Games.

Si bandar asal Singapura itu, yang disebut-sebut bernama Rajendran R Kurusamy, 55, diyakini berkonspirasi dengan manajer timnas Timor Leste, Orlando Marques Henriques Mendes. Timor Leste diminta mengalah saat menghadapi Malaysia.

Berikut Ini Transkrip Rekaman Pembicaraan BS dengan bandar judi:

Das, siapa yang bikin, siapa yang bikin tadi, Indonesia siapa yang bikin?
Saya pantau kabar jauh orang Malaysia, tapi siapa saya tak tau. orang siapa saya tak kenal.

Menang berapa dia orang?
Dapat kabar saja. Tadi kalah … kosong.



Apa?
Lima kosong.

Iya, 5-0.
… [suara tak jelas]…

Itu manajer Indonesia dapet?
Tak taulah, saya tak kenal … [tak jelas]… tadi dapat kabar Indonesia bikin.

Bandar siapa, bandar siapa, bandarnya siapa?
Bandarnya … [tak jelas] …

Opal, Opal?
Aaaa… [Suara tak jelas]…

Ya sama kamu itu. Pal itu saudaramu.
[Rekaman selesai]

Rekaman kedua:
Apaa?

Indonesia kalah berapa, Das?
Empat kosong, babak pertama. Tapi ada lagi, dua biji, tiga biji. Semua … [suara tak jelas] …

Kalah 6 kosong atau 7 kosong?
Aaaa, Lebih 7-lah. Lebih 7-lah saya rasa. Babak pertama sudah 4 kosong, babak kedua paling tidak 3 lagilah.

Dua atau tiga [gol] ya?
Aaa, tigalah, minimum tigalah…

Ini bandar mana, Das, yang pakai?
Macam mana saya pun tak tahu. Tapi saya dapat kabar….

You dapat kabar dari siapa?
Singapura punya oranglah, kawan saya.

Ini semua pemain dapat? Semua pemain atau berapa pemain?
Tidak semualah … [suara tidak jelas] …

Oke, oke. Oke, Bro…
Sumber: Detik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya