SOLOPOS.COM - Atlet dayung putra Indonesia Marjuki (kanan) memacu kecepatan pada final kano nomor C1 1000 meter putra SEA Games ke-28 di Teluk Marina , Singapura, Sabtu (6/6). Marjuki mempersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/Rei/nz/15.

SEA Games 2015 segera berakhir. Pencapaian kontingen Indonesia di SEA Games 2015 sesuai prediksi Satlak Prima.

Solopos.com, SINGAPURA – Pelaksanaan SEA Games 2015 di Singapura memang belum resmi ditutup, namun perolehan medali kontingen Indonesia nyaris sesuai dengan prediksi dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, Selasa (16/6/2015), Kabid Binpres Satlak Prima, Johansyah Lubis, mengatakan sudah memprediksi pencapaian kontingen Indonesia di SEA Games 2015. Namun banyak juga rekor nasional yang dipecahkan di kejuaraan ini.

“Prediksi sudah kami sampaikan. Sebenarnya itu yang kami takutkan. Meski demikian, pada SEA Games 2015 banyak rekor nasional yang pecah,” kata Johansyah Lubis.

Satlak Prima memprediksi pencapaian emas kontingen Indonesia di SEA Games 2015 adalah 46 medali emas dari 32 cabang olahraga yang diikuti. Prediksi tersebut mendekati kenyataan setelah Indonesia memastikan satu emas dari bulu tangkis nomor ganda putra.

Berdasarkan catatan dari Satlak Prima, sedikitnya ada delapan rekor nasional yang pecah. Salah satu rekor yang pantas dibanggakan adalah lompat jauh melalui Maria Londa. Catatan lompatannya adalah 6,70 meter. Rekor nasional sebelumnya juga dipegang Maria Londa juga dengan lompatan 6,55 meter.

Hasil yag diraih Maria Londa pada nomor lompat jauh, selain mampu menyumbang medali emas Indonesia di SEA Games 2015 juga sukses membawa atlet asal Bali ini lolos ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Sayangnya ada beberapa cabang olahraga yang tidak sesuai dengan target, yaitu renang. Dari lima emas yang ditargetkan hanya satu emas yang diraih. Untuk itu pihaknya berharap evaluasi harus segera dilakukan guna mencari solusi untuk kembali meningkatkan prestasi atlet Indonesia.

“Singapura banyak melakukan investasi di luar negeri. Hasilnya terlihat pada SEA Games 2015 kali ini. Makanya program jangka panjang harus terus kita lakukan. Setelah SEA Games, atlet tidak akan pulang kampung karena harus menjalani pemusatan latihan,” katanya menegaskan.

Satu hari menjelang penutupan SEA Games 2015, Indonesia hanya mampu menyumbangkan dua medali perak lewat squash dan basket putra. Selain itu Indonesia mendapatkan sumbangan satu perunggu dari cabang olahraga bola voli.

Harapan perunggu dari cabang sepak bola SEA Games 2015 juga pupus setelah di pertandingan terakhir Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Vietnam dengan skor telak 0-5. Hasil yang diraih Evan Dimas dan kawan-kawan menurun apabila dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya yang meraih medali perak.

Hasil kurang maksimal kontingen Indonesia dan hanya berada di posisi kelima membuat ketua kontingen Indonesia di SEA Games 2015, Taufik Hidayat, turut berbicara.

Mantan atlet bulu tangkis itu langsung menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat Indonesia karena tim yang dipimpin belum memenuhi harapan masuk dalam jajaran tiga besar negara pengumpul medali terbanyak.

“Hasilnya memang seperti ini. Saya percaya semua atlet yang turun sudah berbuat dengan maksimal. Saya akan bertanggung jawab dan melaporkan hasilnya ke KOI, KONI, dan pemerintah,” kata Taufik Hidayat.

Menurut Taufik, pencapaian medali kontingen Indonesia pada SEA Games 2015 memang belum sesuai dengan harapan. Ada beberapa hal yang bisa digaris bawahi dan diharapkan segera diperbaiki karena banyak kejuaraan yang telah menunggu.

“Memang ada yang sudah sesuai dengan target seperti dayung. Untuk cabang olahraga lain banyak target yang meleset seperti biliar dan renang. Masalah sarana dan prasarana tidak bisa dipungkiri punya andil besar dalam menentukan prestasi disini,” katanya menambahkan.

Sementara itu Ketua KOI, Rita Subowo, tetap mengapresiasi percapaian medali kontingen Indonesia pada SEA Games 2015. Pihaknya menilai, atlet yang diturunkan telah bekerja keras untuk meraih hasil yang terbaik.

“Mereka sudah berjuang sekuat tenaga. Ada yang beruntung ada juga yang kurang beruntung. Setelah SEA Games 2015 kita harus segera membuat konsep yang jelas karena sebentar lagi akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018,” kata Rita Subowo.

Setelah SEA Games 2015, Indonesia memang dihadapkan dengan persiapan untuk menghadapi kejuaraan yang levelnya lebih tinggi, Asian Games 2018. Sebagai tuan rumah, Indonesia dituntut harus mampu bersaing dengan negara-negara Asia lainnya. Untuk itu persiapan diharapkan jauh lebih matang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya