SOLOPOS.COM - Aparat keamanan memberikan masker ke pedagang dan pembeli di pasar di Jatinom, Klaten, Kamis (4/2/2021). (Istimewa-dok. Polres Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Para pedagang pasar di Klaten, Jawa Tengah menanti keluarnya kebijakan dari pemkab ihwal bergulirnya Gerakan Jateng di Rumah Saja, Sabtu-Minggu (6-7/2/2021).  Padahal, Pemkab Klaten mempertimbangkan tak menutup pasar selama gerakan Jateng di Rumah Saja itu.

Salah seorang pedagang di Pasar Minggiran, Kecamatan Karangdowo, Wijiharti, 62, mengatakan belum ada kepastian apakah pasar ditutup ketika Gerakan Jateng di Rumah Saja bergulir. Pedagang sudah menanyakan ke lurah pasar setempat dan diminta bersabar semberi menunggu keluarga SE bupati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wijiharti mengaku akan mengikuti imbauan pemerintah guna mendukung upaya untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19. “Kalau saya idep-idep leren dua hari karena selama ini hampir setiap hari kerja terus. Tidak akan ngeyel dengan pemerintah,” jelas Wijiharti yang sudah berjualan di Pasar Minggiran sejak 1975, Kamis (4/2/2021).

Baca Juga: Peluang Bisnis Air Minum Isi Ulang

Pedagang lainnya di Pasar Minggiran, Sumiyem, 55, juga mengatakan para pedagang diminta untuk menunggu keluarnya SE bupati ihwal ada atau tidaknya penutupan pasar selama gerakan tersebut bergulir. “Dari Pak Lurah menyampaikan belum ada ketentuan dari kabupaten diminta menunggu. Kalau saya ya mengikuti teman-teman saja. Saya santai saja kok,” jelas pedagang tahu tersebut.

Pedagang lainnya, Sayem, 60, juga memilih menunggu keluarnya aturan dari dinas terkait ihwal ada atau tidaknya penutupan pasar pada Sabtu-Minggu. “Kalau semuanya tidak jualan, ya saya tidak jualan. Kalau temannya jualan ya saya ikut jualan,” kata pedagang sembako itu.

Tetap Normal

Sayem dan pedagang lainnya di Pasar Minggiran memastikan aktivitas jual-beli di pasar tersebut hingga Kamis masih normal. Tak ada aksi dari para konsumen membeli komoditas pasar dalam jumlah banyak menanggapi keluarnya Gerakan Jateng di Rumah Saja. “Jualannya masih biasa-biasa saja, masih normal. Tidak ada yang beli dalam jumlah banyak,” ungkap dia.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan surat edaran (SE) bupati sebagai tindak lanjut keluarnya SE gubernur ihwal gerakan Jateng di Rumah Saja masih dalam proses persetujuan bupati. Pemkab tetap mengimbau agar masyarakat melaksanakan gerakan Jateng di Rumah Saja.

Baca Juga: Ini Ramalan Cinta 12 Zodiak di Bulannya Aquarius

Namun, dalam rancangan SE pemkab mempertimbangkan untuk tetap membuka mal, pasar, dan pertokoan dengan ketentuan seperti yang diatur dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) tentang perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berlaku pada 26 Januari 2021 hingga 8 Februari 2021.

“Kemungkinan kami ajukan seperti itu [toko, mal, serta pasar tetap buka dengan ketentuan seperti pada Inmendagri] dan nanti dilihat petunjuk dari bu bupati seperti apa. Selain pertimbangan aturan yang lebih tinggi yakni Inmendagri, memang untuk [operasional] pasar [selama gerakan Jateng di Rumah Saja] ada kesepakan dari kepala dinas perdagangan se Soloraya untuk tidak menutup pasar,” kata Ronny.

Ronny berharap masyarakat tetap tenang dan menunggu keluarnya SE bupati terkait pelaksanaan gerakan Jateng di Rumah Saja di Klaten. Sementara itu, gerakan yang dicanangkan bupati yakni Jam Sanga Wes Ora Lunga tetap diuji coba. Gerakan yang dimaksud yakni mengimbau warga berada di rumah masing-masing mulai pukul 21.00 WIB pada Sabtu (6/2/2021) dan Minggu (7/2/2021). Gerakan itu digulirkan untuk mendukung gerakan Jateng di Rumah Saja.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya