SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Gedung SDN Ketitang di Desa Ketitang, Kecamatan Nogosari, Boyolali, sepi dari aktivitas, Rabu (6/3/2019) pukul 10.30 WIB. Tak ada satu orang pun tampak di sekolahan tersebut.

Tak ada siswa maupun guru yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM). Bangunan bagian depan yang merupakan kantor guru terkunci. Padahal hari itu seharusnya hari masuk sekolah dan masih jam pelajaran.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dari kondisi bangunannya yang berdebu dan kurang terawat tampaknya bangunan itu sudah cukup lama tak digunakan. Rumput liar di dekat pagar sekolah setinggi sekitar satu meter bahkan hampir menutupi papan nama sekolah.

Di papan informasi sekolah, tercatat pada tahun ajaran 2018/2019 SDN Ketitang hanya memiliki 16 siswa. Data itu diperbarui pada Juli 2018. Perinciannya tidak ada siswa untuk kelas I dan II.

Kelas III ada tiga murid laki-laki dan satu murid perempuan, di kelas IV ada dua murid laki-laki dan dua murid perempuan, kelas V hanya satu murid perempuan. Terakhir di kelas VI hanya empat murid laki-laki dan tiga murid perempuan.

Warga sekitar yang ditemui Solopos.com menyebutkan sekolah itu sudah kosong sejak sebulan lalu. Murid-murid SD tersebut dipindahkan ke SDN Mojorejo di Dukuh Klayutan, Desa Ketitang. Sekolah tersebut berjarak sekitar 300 meter dari SDN Ketitang.

Solopos.com lalu mendatangi SDN Mojorejo. Seorang guru di sekolah itu, Catur Mei Rahyuningsih, membenarkan murid SDN Ketitang mengikuti KBM di SDN Mojorejo. Informasi tersebut juga dibenarkan guru lainnya, Sriyanto.

“Iya sudah sebulan ini bergabung karena di sana [SDN Ketitang] muridnya cuma sedikit,” tutur Catur.

Dari total 16 siswa, hanya ada 15 siswa yang pindah belajar di SDN Mojorejo, sementara satu siswa lain pindah ke madrasah ibtidaiah (MI) tak jauh dari sana. Meski demikian baik Catur maupun Sriyanto tidak mengetahui secara pasti terkait regulasi kepindahan para siswa, apakah berpindah begitu saja melalui kesepakatan dua SD atau telah melaporkan ke dinas dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) terkait. Kepala SDN Mojorejo tidak ada di tempat saat hendak dimintai konfirmasi.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali berencana menggabungkan dua SD yakni SD Congol Wetan di Kecamatan Simo, Boyolali, dan SD Ketitang di Kecamatan Nogosari, Boyolali, pada tahun ini. Penggabungan dilakukan karena keduanya kekurangan siswa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali Darmanto mengatakan saat ini siswa di SD Congol Wetan hanya 39 siswa yang tersebar dalam semua jenjang, kelas I hingga kelas VI. Sedangkan di SD Ketitang sudah dua tahun ini tidak ada penerimaan siswa baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya