SOLOPOS.COM - Siswa SDN 03 Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah saat mengikuti upacara bendera Senin (1/8/2022). (Solopos/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANG — SDN Sugihan 03 di Kecamatan Tengaran, menjadi satu-satunya sekolah di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang tidak mendapatkan siswa baru tahun ini.

Menurut pengakuan Kepala SDN Sugihan 03, Septiana Ika Kadarsih, salah satu penyebab sekolahnya tak mendapatkan siswa baru tahun ini adalah kekhawatiran orang tua.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Orang tua tidak mau menyekolahkan anaknya di SDN Sugihan 03 KecamatanTengaran karena khawatir anak-anak mampir mencari ikan di sawah saat pulang sekolah. Istilah warga setempat adalah memet.

Pantauan Solopos.com di lokasi, SDN 03 Sugihan Kecamatan Tengaran ini terletak di tengah-tengah area persawahan dan perbatasan desa.

Hanya ada beberapa rumah warga di sekitar sekolah. Akses jalan menuju SDN Sugihan 03 dikelilingi sawah dengan parit-parit di sepanjang jalan.

Baca Juga : Unik! Siswa SD di Semarang Naik Andong ke Acara Perpisahan

Septiani mengetahui alasan ketakutan orang tua siswa menyekolahkan anaknya di SDN Sugihan 03 itu baru-baru ini.

Ia bersama guru-guru lain harus melakukan inovasi, yakni melakukan antar-jemput siswa. “Mulai hari ini pulang sekolah akan diantar,” tutur dia.

Pihak sekolah mengantarkan siswa pulang ke rumah. Rata-rata siswa pulang sekolah jalan kaki. Oleh karena itu pihak sekolah mengantar siswa-siswa tersebut menggunakan mobil sayur milik anak salah seorang guru di SDN Sugihan 03.

“Kami lakukan dua gelombang [kali]. Pertama jam 11.00 WIB dan kedua jam 12.30 WIB,” jelasnya.

Septiani juga bercerita ada kawan sejawatnya yang mengatakan sangat berat mengurus SDN Sugihan 03. Salah satunya, ketakutan tidak bisa bertahan.

Baca Juga : Kuota PPDB SD di Kota Semarang Tersisa Ribuan, Ini Sebabnya

Kondisi itu bukan tanpa alasan karena murid di SDN Sugihan 03 semakin sedikit. Muncul kabar kalau sekolah akan ditutup. “Seolah-olah kami hidup segan mati tak mau,” ungkapnya.

Namun, Septiana sedikit merasa lega setelah beberapa waktu lalu Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pemuda Olahraga Kabupaten Semarang datang ke sekolah. Dia mengatakan SDN Sugihan 03 tidak akan ditutup.

Tapi, lanjutnya, pihak sekolah harus melakukan inovasi. Salah satunya, melakukan antar-jemput peserta didik. Selain itu, mendapatkan dukungan dari masyarakat untuk mempercayakan anak mereka bersekolah di SDN Sugihan 03.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya