SOLOPOS.COM - Rekaman video yang menunjukkan pemenggalan kepala perempuan Meksiko yang diunggah di Facebook (english.ahram.org.e)

Solopos.com, SOLO – Video pemenggalan kepala seorang wanita di Meksiko yang sempat diunggah di media sosial Facebook beberapa waktu lalu rupanya bukan hanya dikutuk publik dunia. Sejumlah pengguna Youtube memanfaatkan screenshot video ini untuk mempromosikan rekaman unggahan mereka.

Dari pantauan Solopos.com, Jumat (25/10/2013), beberapa video dengan kata kunci Head cut, Beheading, Cut off atau Mexican Cartel menunjukkan kover seorang wanita dengan tanktop warna merah jambu yang dipenggal dalam rekaman video yang diunggah di Youtube beberapa pekan lalu. Sayangnya setelah di klik, yang muncul malah rekaman lain.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Tidak ada satpun rekaman keji yang telah di hapus oleh pihak Facebook itu. Sejumlah video menampilkan reaksi dari pengguna akun. Sebagian lain bahkan menampilkan video promosi yang tidak ada hubungannya dengan video pemenggalan itu.

Pada hari Selasa (22/10/2013) Facebook memberlakukan kembali disclaimer batasan video untuk kategori “mengerikan” setelah video prosesi pemenggalan seorang perempuan Meksiko dihapus.

Video mengerikan berjudul “Graphical” Man Cuts Girls Head off for Snitching (Mexican Cartel) itu diunggah oleh komunitas facebook WorldStarHipHop pada bulan April 2013 lalu. Video ini disukai oleh 15.000 orang lebih dan dikomentari sebanyak 17.844 orang.

Akun komunitas itu dalam unggahan rekaman meminta pengikutnya untuk menyukai video tersebut.

“Like if he needs to get HIS head cut the f**k *ff !!!, Like WorldStarHipHop for more crazy videos !” tulisnya dalam video tersebut.

Rekaman video ini lantas menyulut kemarahan masyarakat. Walhasil, pihak facebook akhirnya turun tangan. Video ini akhirnya dihentikan dari peredaran dan memberlakukan kembali disclaimer kategori mengerikan.

“Berdasarkan standar nilai sekarang, kami mempelajari kembali laporan-laporan belakangan mengenai isi gambar itu dan sampai pada keputusan bahwa gambar tersebut tidak patut dan seperti merayakan kekerasan. Atas alasan itu maka kami menghapusnya,” ujar Facebook sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara, Rabu (23/10/2013).

Situs berbagi video ini memang sering dimanfaatkan untuk melakukan promosi. Dengan memanfaatkan momentum, pengguna dapat mengunggah video promosi dan menarik penonton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya