SOLOPOS.COM - Schapelle Corby terlihat di sebuah vila mewah di Bali (news.com.au)

Solopos.com, BALI–Di tengah polemik yang terus muncul, ratu mariyuana Schapelle Corby setuju untuk tidak melakukan wawancara dengan media untuk saat ini. Keputusan Corby ini setelah otoritas Indonesia menegurnya untuk tidak melakukan hal-hal yang memicu keprihatinan publik.

Semenjak keluar dari LP Kerobokan, Bali pada Senin (3/2/2014) lalu, Corby memilih tinggal di salah satu vila dengan empat kamar yang ada di resor mewah di Seminyak. Dia ditemani oleh saudara perempuannya Mercedes dan saudara laki-lakinya Michael.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Pejabat Badan Pemasyarakatan Bali datang mengunjungi Corby di resor mewah tersebut untuk menyampaikan imbauan Menkum HAM Amir Syamsuddin yang memintanya untuk tidak lama-lama tinggal di resor mewah tersebut serta untuk tidak melakukan wawancara eksklusif yang disebut-sebut bernilai AUS$ 2-3 juta atau setara Rp 21-32 miliar.

Seperti dilansir media Australia, news.com.au, Sabtu (15/2/2014), Corby memberitahu pejabat Bapas Bali tersebut bahwa dirinya takut untuk keluar dari resor mewah tersebut karena keberadaan wartawan yang terus menguntitnya setiap saat. Corby mengklaim, dirinya sama sekali tidak bisa pergi ke pantai karena keberadaan wartawan, baik lokal maupun asing yang terus menunggui dirinya di luar resor mewah tersebut.

Seperti dikutip dari detik.con, salah satu pejabat Bapas Bali yang datang mengunjungi Corby, Ketut Sukiati menuturkan bahwa Corby menanyakan kepadanya mengapa dirinya diminta untuk tidak melakukan wawancara eksklusif dengan Channel 7 yang benilai jutaan dolar Australia tersebut.

Ketut menyatakan, dirinya hanya menyampaikan imbauan dari Wamenkum HAM Denny Indrayana dan Menkum HAM Amir Syamsudin. Menurut Ketut, setelah mendapat penjelasan darinya, Corby akhirnya setuju untuk tidak melakukan wawancara dengan media, untuk saat ini.

“OK,” ucap Ketut mengutip pernyataan Corby. Ketut dan dua pejabat Bapas Bali lainnya hanya menemui Corby selama kurang dari satu jam. Corby ditemani saudara perempuannya Mercedes dan saudara iparnya Wayan Widyartha saat itu.

Menurut Ketut, Corby terlihat jauh lebih baik dari saat terakhir kali bertemu pada Rabu (12/2). Pejabat Bapas Bali juga mengingatkan Corby untuk mematuhi aturan pembebasan bersyarat yang didapatkannya, salah satunya soal wajib lapor.

“Saya sudah memahami itu,” jawab Corby seperti disampaikan Ketut.

Terakhir, Ketut menuturkan bahwa Corby dan keluarganya sebenarnya ingin keluar dari resor mewah tersebut. Namun mereka tidak bisa karena merasa terganggu dengan kehadiran wartawan. Jika mereka pulang ke rumah keluarga di Kuta yang tercatat dalam dokumen pembebasan Corby, ditakutkan akan membuat para tetangga sekitar tidak nyaman karena adanya keberadaan wartawan yang terus mengikutinya. Ketut mengutip pernyataan Wayan yang merupakan penjamin pembebasan bersyarat Corby.

Tidak diketahui kelanjutan rencana wawancara eksklusif Corby dengan Channel 7 yang sudah mendampingi Corby semenjak dia bebas bersyarat. Pihak Channel 7 sendri ikut menginap di resor mewah tersebut dan mereka menyewa pengawal untuk mengamankan Corby.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya