SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Presiden SBY menegaskan, agar jangan sampai ada ekspor beras besar-besaran karena tingginya harga di pasar internasional saat El Nino datang. Ekspor beras besar-besaran dikhawatirkan akan terjadi dan membuat cadangan dalam negeri berkurang. 

Demikian disampaikan SBY dalam rakor dengan gubernur plus TNI dan Polri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (30/7).”Jangan sampai karena harga dunia tinggi kemudian ada trading yang alirkan beras kita hingga terjadi kekurangan beras dalam negeri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ya, kita memang nggak menganut ekonomi komando, kontrol dan larang ini atau itu, tapi ini sudah menyakut nasionalisme. Ini sudah menyangkut kesetiawakanan dengan bangsa sendiri,” tegasnya.

Berdasarkan informasi Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia memang hanya akan terkena dampak ringan EL Nino. Namun, defisit beras di Afrika yang mencapai 10 juta ton dikhawatirkan bisa mendongkrak harga beras internasional.

Menurut SBY, untuk menghadapi fenomena EL Nino, cadangan beras setidaknya harus ada di kisaran 1,5 juta ton. Cadangan beras Bulog saat ini tercatat sebesar 2,6 juta ton.

“Cadangan beras ini jadi prioritas kita kala kemungkian gagguan El Nino,” katanya. Selain itu, pemerintah juga menganggarkan raskin dalam RAPBN 2010 untuk 17,5 juta rumah tangga. Masing-masing rumah tangga akan mendapat alokasi 15 kg beras selama 12 bulan.

“Memang tak ada kaitannya langsung dengan ketersediaan beras, tapi ini aspek sosial yang harus kita perhatikan hadapi kemungkinan masalah pangan ini,” ujarnya.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya