SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk menambah personel keamanan di Ambon terkait meletusnya kerusuhan di sebagian Kota Ambon pada Minggu (12/9) kemarin. Presiden juga memerintahkan Panglima TNI untuk ikut mengendalikan situasi agar segera normal. Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan langkah-langkah tersebut ditempuh setelah Presiden mendapat laporan langsung dari Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan -Djoko Suyanto.

Sementara itu, situasi di Ambon sendiri sudah mulai tenang. Warga dan tokoh masyarakat lokal membantu menenangkan situasi. Polisi belum menetapkan tersangka kasus bentrokan di Ambon. Kepala Bidang Humas Polda Maluku Ajun Komisaris Besar Johannes Huwae mengungkapkan pihaknya telah melakukan penyelidikan di lapangan. Kepolisian masih menyelidiki otak kerusuhan dan sebab-sebab terjadinya bentrokan antar warga. Selain itu, polisi memburu siapa penyebar SMS yang menghasut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kerusuhan Ambon dipicu oleh kematian seorang tukang ojek bernama Darfin Saimen.  Sebelumnya, beredar kabar bahwa ia dibunuh di kawasan Gunung Nona, Kudamati, Ambon ketika mengantar seorang penumpang ke kawasan itu, pada Sabtu (10/9) malam lalu. Kepala Divisi Humas Markas Besar Kepolisian RI Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam sebelumnya mengatakan berdasarkan hasil otopsi tim dokter kematian Darfing merupakan kecelakaan murni. Sepeda motornya menabrak pepohonan dan tembok, yang berada tidak jauh dari tempat pembakaran sampah. Namun warga tidak mempercayai itu, sehingga bentrokan meletup. [Vivanews/Tempo/lia]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya