SOLOPOS.COM - Ilustrasi telepon (JIBI/Bisnis/Dok)

Isu penyadapan kembali jadi polemik setelah SBY merasa disadap. Pakar IT pun memberi saran bagi para pejabat negara.

Solopos.com, JAKARTA — Polemik pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait isu dugaan penyadapan terus berulir. Hal ini menyusul fakta persidangan kasus dugaan penodaan agama yang diwarnai pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal komunikasi SBY dan Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di luar polemik itu, dugaan penyadapan ini juga dikaitkan dengan privasi masyarakat. Menurut pakar IT dan Kriptografi CissRec, Pratama Persadha, isu penyadapan yang bukan kali pertama terjadi ini harus dijadikan pelajaran tersendiri.

Mengingat, kata Pratama, masalah komunikasi memang hal yang sensitif dan rahasia. Sehingga diperlukan pengaturan mendalam mengenai hal tersebut. Baca juga: Beda Reaksi SBY dan Jokowi Saat Merasa Disadap.

“Pelajaran kita semua komunikasi jadi hal yang sensitif, gunakan pada tempatnya. Ini konsen kita,” kata Pratama dalam Talkshow Akhir Pekan Terhangat Radio Sindotrijaya Network POLEMIK ‘Ngeri-ngeri Sadap’ di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (4/2/2017).

Dikatakan Pratama, kerahasiaan komunikasi ini juga harus diperhatikan oleh sejumlah pejabat negara yang mengemban sikap atau kerahasiaan negaranya. “Terutama pejabat negara, bahwa ketika tidak bisa melindungi komunikasi, artinya kita harus lindungi diri sendiri, amankan data kita. Gunakan apa? Gunakan penyandian sehingga siapa pun yang menyadap enggak tahu kontennya,” paparnya.

Isu penyadapan ini bermula dengan pernyataan SBY yang merasa komunikasinya telah disadap oleh pihak tak bertanggung jawab. SBY bereaksi terhadap fakta persidangan saat tim kuasa hukum Ahok yang mencecar Ma’ruf Amin soal komunikasinya dengan SBY.

Isu penyadapan ini dibantah oleh kuasa hukum Ahok. Pasalnya ketika mempertanyakan komunikasi SBY-Ma’ruf Amin kepada Ketua MUI tersebut, mereka tidak pernah menyebutkan memiliki bukti rekaman atau dari hasil sadapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya