SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Reaksi perlawanan rakyat Yogyakarta menyusul pernyataan Presiden SBY soal monarki, direspons oleh sang empunya pernyataan.

SBY mengatakan, ia menaruh hormat kepada warga Yogyakarta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Untuk saudara-saudara kami Daerah Istimewa Yogyakarta, saya menaruh hormat dan terimalah salam saya,” kata Presiden SBY.

Hal itu dikemukakan SBY dalam penjelasannya secara rinci tentang RUU Keistimewaan DIY di kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (2/12). Penjelasan SBY ini disampaikan secara tertulis.

Dalam kesempatan itu, SBY juga menjelaskan kembali soal pernyataannya 26 November lalu yang menurutnya banyak disalahpahami banyak pihak.

SBY menyampaikan, sebagai kepala negara, ia justru menghormati DIY.

“Justru dengan UU yang saya rancang ini untuk hormati saudara-saudara semua, untuk berikan kepastian dengan UU yang akan kita keluarkan,” ujar SBY yang sesekali melihat ‘contekan’ lewat Ipad tersebut.

Terkait mekanisme pengangkatan gubernur dan wakil gubernur DIY, SBY minta dicari titik temu antara pandangan pro-penetapan dengan yang pro-pemilihan langsung lewat Pemilukada.

“Apa pun model yang dipilih, berikan hak peran yang besar bagi Kesultanan dan Paku Alaman. Keistimewaan DIY juga bisa kita tarik dari itu,” imbuh SBY.

Dalam pernyataanya soal RUU Keistimewaan DIY itu, SBY juga menyinggung soal musibah letusan Gunung Merapi yang baru melanda Yogyakarta dan sekitarnya.

“Saya ingn tetap pastikan masyarakat luas agar langkah rehabilitasi dan rekonstruksi pasca letusan Merapi bisa kita laksanakan dengan baik,” ujarnya.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya