SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Partai Gerindra menuding ada seseorang yang berencana mengadu domba Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Prabowo Subianto. Hal itu terkait kritik SBY terhadap konsep Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (7/4/2019).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan bahwa tudingan SBY mengenai peserta yang ekslusif dalam Kampanye Akbar Prabowo-Sandi adalah tidak benar.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Fadli mengklaim peserta Kampanye Akbar Prabowo didominasi oleh kelompok nasionalis dan religius bukan kelompok yang berencana mendirikan negara khilafah di Indonesia seperti tudingan SBY dalam surat yang disampaikan ke elite Partai Demokrat.

“Ini menurut saya upaya untuk menciptakan kontradiksi Pancasila dengan Islam, khilafah, dan sebagainya. Itu bagian dari politik pecah belah. Politik adu domba, dan sayang sekali itu dilakukan penguasa petahana sekarang. Mereka tidak mengerti konsep NKRI. Mereka yang merupakan tokoh-tokoh pemecah belah,” tutur Fadli, Minggu.

Menurut Fadli, tidak hanya tokoh agama Islam saja yang hadir pada Kampanye Akbar Prabowo-Sandi, melainkan seluruh perwakilan agama resmi di Indonesia. Selain itu, Fadli menjelaskan para tokoh lintas agama tersebut memberikan sambutan dan diberi ruang yang sama dalam acara Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di SUGBK.

“Semua latar belakang ada. Dari sisi agama, kita tadi juga lihat ada sambutan dari tokoh agama, tidak hanya dari kalangan ulama dan habaib. Tapi ada dari tokoh agama Kristen, Hindu, Budha juga ada. Ini menunjukkan bahwa kita adalah Indonesia Raya. Kita ini bagian dari NKRI yang tidak terpisahkan,” kata Fadli.

Fadli menjelaskan bahwa Kampanye Akbar Prabowo-Sandi yang digelar di GBK juga sempat mengibarkan bendera Merah Putih raksasa saat acara berlangsung. Dia mengklaim tuduhan yang berdampak negatif kepada Prabowo-Sandi dapat terbantahkan semuanya.

“Bahkan ada bendera merah putih raksasa  tadi yang bergerak dari orang ke orang,itu menunjukkan bahwa Kampanye Akbar ini adalah kampanye merah putih. Karena itu, tuduhan-tuduhan yang lain, saya rasa akan mental dengan sendirinya,” ujar Fadli.

Sebelumnya, menjelang digelar Kampanye Akbar Prabowo-Sandi, SBY mengirimkan surat kepada sejumlah elite Partai Demokrat ihwal pandangan SBY terhadap Kampanye Akbar Prabowo-Sandi yang dinilai tidak inklusif (eksklusif) dan tidak lazim.

Surat SBY itu dikirimkan pada Minggu (7/4/2019), ditujukan kepada Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan. Pesan SBY itu tersebar di WhatsApp dan dikonfirmasi oleh Andi Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya