JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya memberikan pernyataan kepada publik, Senin (8/10/2012) pukul 20.05 WIB.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Mengenakan pakaian safari warna biru, SBY menyatakan lima poin-poin penting terkait upaya pemberantasan korupsi dan konflik KPK-POlri.
Terkait dengan tuntutan Presiden mengambil alih perseteruan KPK-Polri, terutama kasus dugaan simulator SIM, SBY menyatakan sikapnya.
SBY mengatakan terkait dengan kasus yang melibatkan Irjen Pol Djoko Susilo ditangani oleh KPK. “Jadi solusi yang ditempuh dalam menangani kasus yang melibatkan Irjen Djoko Susilo ditangani satu lembaga yaitu KPK. Sementara jika dalam penyidikan nantinya ada cukup bukti yang terkait dengan kasus-kasus lainnya akan ditangani oleh Polri,” tandas SBY.
Dalam kesempatan itu menjelaskan sebenarnya sebelum bulan Puasa telah disepakati antara pimpinan KPK dan Polri, bahwa kasus yang melibatkan tersangka dugaan korupsi pengadaan simulator SIM ditangani oleh KPK dan sisanya oleh Polri,. “Saya meminta mereka bekerja sama sebaik-baiknya dan membantu satu sama lain. Namun, laporan yang masuk ke saya berbeda. Tidak ada koordinasi yang baik,” jelasnya.
Sementara terkait dengan Kompol Novel Baswedan SBY menilai sangat tidak tepat jika kasus yang telah berlangsung delapan tahun lalu diungkit kembali saat ini. “Sangat tidak tepat kasus itu diungkit lagi sekarag ini,” ujarnya.
Dalam pernyataan itu, sejumlah menteri KIB II jajaran Polhukam mendampingi Presiden SBY memberikan pidato resmi menyangkut polemik KPK-Polri.