SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KALTIM — Kondisi internal Partai Demokrat yang gonjang-ganjing membuat kadernya di daerah gerah.

DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur mendesak Ketua Dewan Pembina Partai Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengambil langkah strategis dan cepat, guna menyelamatkan partai yang elektabilitasnya terus menurun.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan elektabilitas partai, berdasarkan hasil survei oleh beberapa lembaga, terus menurun hingga berada di bawah 9%.

Dia berpendapat hal itu cukup berbahaya bagi partai, mengingat pemilihan umum (Pemilu) 2014 semakin dekat.

“Usulan kami, beliau perlu mengambil langkah cepat, strategis, dan akuntabel untuk menyelamatkan partai. Caranya terserah beliau,” kata Isran, Rabu (30/1/2013).

Isran mengaku telah melakukan survei di seluruh Indonesia mengenai kondisi elektabilitas Partai Demokrat.

Menurutnya, hasil survei tersebut hampir sesuai dengan kondisi di lapangan yang bisa menjadi lampu merah bagi partai.

Usulan ini langsung disampaikan kepada Ketua Dewan Pembina Partai karena SBY merupakan pendiri, pembesar sekaligus pembina partai.

Dia mengaku hal ini yang menjadi alasan dirinya menyampaikan langsung kepada SBY dibandingkan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Selain itu, Isran juga mengaku pernah menyampaikan secara tidak langsung mengenai kondisi partai di daerah baik kepada Anas.

Namun, tidak ada aksi nyata yang kemudian dilakukan untuk meningkatkan elektabilitas partai.

Mengenai turunnya elektabilitas partainya, Isran tidak mau memberikan alasan rinci. Dia hanya menyebutkan kemungkinan disebabkan oleh beberapa kasus yang menerpa kader Demokrat.

Dirinya berharap melalui usulan ini, SBY sebagai Ketua Dewan Pembina dapat segera melakukan tindakan.

“Kalau perlu besok langsung diambil tindakan sesuai dengan strategi yang dimiliki yang akuntabel, strategis dan transparan,” ujarnya.

Isran mengatakan dirinya tidak dalam kapasitas memberikan pendapat langkah apa yang bisa diambil oleh SBY.

Namun, dia menyebutkan beberapa kemungkinan yang bisa diambil seperti pengambil alihan pimpinan tertinggi partai atau menggelar musyawarah nasional luar biasa.

“Tapi kalau Munaslub sudah terlambat karena sudah dekat dengan Pemilu,” katanya.

Isran menampik usulan ini hanya sekadar untuk menaikkan pamor dirinya yang diisukan mentas pada Pemilu 2014 mendatang.

Dia menegaskan usulan ini merupakan inisiatif sebagai kader yang tidak ingin partainya terpuruk.

Menghadapi kemungkinan terburuk akibat usulan ini, seperti dipecat dari keanggotaan partai, Isran mengaku siap.

Dirinya berpendapat hal yang disampaikan merupakan kondisi di lapangan dan perlu disampaikan kepada partai secara demokratis. (JIBI/ras/K46/sae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya