SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pernyataan pers soal dugaan penyadapan percakapan telepon dirinya dengan Ketum MUI KH Ma'ruf Amin, di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

SBY kembali berkicau di akun Twitter. Kali ini, dia menuliskan agar Ma’ruf Amin tegar.

Solopos.com, SOLO — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali berkicau di akun Twitternya. Masih terkait komunikasinya dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin, SBY menuliskan kalimat yang meminta Ma’ruf tegar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jika dalam konferensi persnya, Rabu (1/2/2017) lalu, SBY merasa dirinya disadap, kali ini dalam kicauannya dia menyebut kata “dimata-matai”. “Bpk Ma’ruf Amin, senior saya, mohon sabar & tegar. Jika kita dimata-matai, sasarannya bukan Bpk. Kita percaya Allah Maha Adil *SBY*,” tulisnya di akun @SBYudhoyono, yang tercatat dipublikasikan Sabtu (4/2/2017) sore pukul 17.00 WIB.

Hingga berita ini ditulis pukul 23.35 WIB, kicauan tersebut telah di-retweet 3.500 kali dan di-replay 2.600 kali oleh netizen. Sebelumnya, nama SBY disebut dalam sidang kasus dugaan penistaan agama saat KH Ma’ruf Amin ditanya soal komunikasinya dengan Ketum Partai Demokrat itu Oktober lalu.

Dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017) sore, SBY menyebut Ma’ruf Amin dalam percakapan tersebut bukan sebagai Ketua MUI, melainkan sebagai Rais Am PB NU. Menurutnya, Ma’ruf Amin maupun dirinya tidak menghubungilangsung, tapi melalui HP seorang staf.

“Percakapan itu ada. Pak Ma’ruf mengatakan tidak ada pertemuan langsung dengan Pak SBY, dan percakapan langsung dengan Pak SBY yang terkait tugas MUI mengeluarkan pendapat keagamanan apapun,” kata SBY meluruskan pernyataan Ma’ruf di pengadilan. Baca juga: Pemerintah Bantah Sadap SBY.

Di konferensi pers itu pula, SBY menyebutkan dirinya merasa disadap terkait komunikasinya dengan Ma’ruf. Meskipun tim pengacara Ahok telah mengklarifikasi tak pernah mengungkapkan adanya “penyadapan”, “transkrip”, atau “rekaman”, hal ini bergulir menjadi topik panas. Baca juga: Tim Ahok Bantah Sebut Ada “Transkrip” & “Rekaman”, Ini Klarifikasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya