SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

 

JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak masyarakat meningkatkan peran keluarga untuk memberantas penyebaran narkotika demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Ajakan itu dikemukakan SBY dalam pidatonya menyambut Hari Anti Narkotika Internasional 2013 di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/6/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Indonesia, kata SBY, sedang membangun diri dan mengincar posisi sebagai emerging economy pada 2030. Pemerintah juga menargetkan Indonesia pada 2045 atau 100 tahun merdeka menjadi negeri kuat, berkeadilan, dengan ekonomi yang matang dan masyarakat yang stabil.

Untuk mencapai target tersebut, ujarnya, negeri ini disokong oleh lebih dari 245 juta penduduk yang sebagian di antaranya berada dalam usia produktif. “Inilah modal kita, yang akan mengangkat ekonomi kita. Tapi dengan catatan, mereka sehat jasmani dan rohani. Terbebaskan dari narkoba. Ada mata rantai yang riil antara masa depan bangsa ini dengan narkoba,” ujar SBY.

SBY mengajak masyarakat untuk menyamakan persepsi dan kesamaan dalam memandang narkoba. Salah satunya terkait dengan tugas dan kewajiban setiap pihak dalam memberantas narkoba. “Yang paling awal, yang paling tepat dan paling bertanggungjawab adalah keluarga, rumah tangga. Di situ awal dimensi penyelamatan. Mari kita kembali ke keluarga sebagai basis,” ujar SBY.

Setelah keluarga, lanjutnya, baru kemudian meluas ke sekolah, tempat kerja, dan masyarakat lua, baik tingkat nasional maupun internasional. “Kita butuh building block.”

Di sisi lain, ujarnya, perlu ada kesamaan persepsi menyangkut mind set atau cara pandang terhadap urusan narkoba. “Saya melihat bahwa masyarakat kurang bisa membedakan mana saudara-saudara dan anak-anak kita yang tergolong sebagai korban dan mana yang boleh dikatakan sebagai penjahat di bidang narkoba.”

Menurut SBY, cara pandang ini sangat penting. Sebab, lanjutnya, solusi yang dihasilkan untuk menangani masalah narkoba bisa keliru apabila tidak paham cara pandang terhadap urusan narkoba.

SBY menyebutkan banyak generasi bangsa ini yang menjadi korban narkoba, tidak ada niat kejahatan dan tidak ada kejahatan yang mereka lakukan. “Terhadap mereka itu, solusinya adalah diterapi, disembuhkan, dibimbing kembali agar punya masa depan, bukan lapas. Konsepnya bukan hukum, tapi selamatkan.”

Namun, lanjutnya, siapa pun yang melakukan kejahatan narkoba harus dihukum. “Jangan biarkan jaringannya ke mana-mana ke seluruh dunia,” ujarnya.

SBY menyebutkan meskipun sudah terjalin kerja sama nasional dan global untuk memberantas narkoba, namun pada kenyataannya kejahatan narkoba masih tetap tinggi. “Meskipun apa yang dilakukan BNN [Badan Narkotika Nasional] dan semua pemangku kepentingan di satu sisi hasilnya nyata, tapi di satu sisi belum cukup. Perlu lebih serius, ulet, gigih. Ini tanggung jawab kita semua, tugas kita bersama.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya