SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Bisnis)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Bisnis)

SLEMAN—Dalam waktu sehari, jumlah pendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) telah mencapai ribuan. Panitia SBMPTN memastikan praktik perjokian yang mungkin dilakukan pada saat ujian nanti, mudah terdeteksi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekjen Panitia Pusat SBMPTN 2013, Rochmat Wahab mengungkapkan pada hari pertama pendaftaran Senin (13/5/2013), telah ada ribuan pendaftar yang masuk ke panitia.

“Pendaftaran kali ini tidak jauh beda, hanya namanya yang beda, kalau dulu IPS sekarang Soshum, dulu IPA sekarang Saintek dan IPC jadi Saintek,” katanya, Selasa (14/5/2013).

Pendaftar dapat memilih maksimal tiga program studi. Jika ia memilih satu program studi, maka dapat memilih program studi di PTN manapun. Jika memilih dua program studi atau lebih, maka salah satu pilihan program studi tersebut harus dari PTN yang berada dalam satu wilayah tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan program studi yang lain dapat dari PTN di luar wilayah tempat peserta mengikuti ujian.

“Nanti, seorang peserta duduk dengan siapa di sebelahnya, jika jawabannya sepola, itu bisa diketahui, dari jenis kesalahan yang terpola. Kalau tidak ditangkap saat ujian, maka akan ditangkap setelahnya, dan akan diberi sanksi,” terang Rochmat Wahab yang merupakan Rektor UNY tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya