SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) — Pemberlakuan pengumuman Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) belum signifikan mendongkrak kredit perbankan di Soloraya.

Berdasar data kinerja perbankan Soloraya yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) Solo, jika Maret 2011 lalu bank umum mampu mengucurkan kredit pada angka Rp 23,63 triliun, pascapemberlakuan pengumuman SBDK yakni per April 2011 justru turun pada angka Rp 23,55 triliun.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Diakui Deputi Pemimpin BI Solo Bidang Perbankan, Yiyok T Herlambang, pemberlakuan pengumuman SBDK itu memang diharapkan bisa mendongkrak kinerja kredit perbankan yang akhirnya meningkatkan kinerja sektor riil di Kota Solo. “Perlu dicermati, kinerja perbankan sulit dianalisis dari bulan ke bulan. Karena itu belum signifikan. Begitu pula jika membandingkan dua bulan itu, yakni setelah SBDK diberlakukan. Ada kemungkinan, permintaan kredit bulan April, baru terealisasi bulan Mei, atau bahkan setelah itu,” tutur Yiyok, Senin (30/5).

Karena, lanjut Yiyok, untuk menyetujui aplikasi kredit saat ini membutuhkan waktu yang tidak singkat. “Misalnya, pihak bank harus survei terlebih dahulu melihat kemampuan bayar, kelayakan dan prospek usaha nasabah,” imbuhnya. Waktu survei pun tidak sama, antara usaha kecil dan usaha besar. Ia pun menyebutkan faktor lain terkait penurunan kinerja kredit bulan April, seperti tren di awal tahun di mana ada kemungkinan angka pelunasan utang lebih tinggi dari pada pencairan.

Di satu sisi, Yiyok tetap berpendapat bahwa pada dasarnya perbankan di Soloraya masih memiliki kinerja yang cukup baik sebanding dengan tingginya dinamika perekonomian di kawasan Soloraya. Khususnya di bidang pembiayaan. Jika melihat kinerja kredit secara year on year (yoy) maupun year to date (ytd) tetap mengalami pertumbuhan positif.

Kredit perbankan tumbuh 17,80% yoy. Yakni dari angka Rp 19,99 triliun per April 2010 naik menjadi Rp 23,55 triliun per April 2011. Di awal tahun kredit modal kerja masih cukup mendominasi, jika dibandingkan dengan kredit investasi dan kredit konsumsi. Jika dibanding periode yang sama tahun lalu, kredit modal kerja tumbuh 20,24%, kredit konsumsi tumbuh 19,55% dan kredit investasi tumbuh negatif 0,95%.

Masih terkait kinerja perbankan, per April 2011 dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 19,10% yoy, yakni naik dari angka Rp 19,7 triliun menjadi Rp 23,4 triliun. Sementara, aset juga tumbuh 18,34% yoy, atau tumbuh dari nilai Rp 24,7 triliun menjadi Rp 29,2 triliun.

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya