SOLOPOS.COM - Suasana pelaksanaan SBC VI, Sabtu (29/6/2013) terkesan ruwet. (Dok/JIBI/Solopos)

Suasana pelaksanaan SBC VI, Sabtu (29/6/2013) terkesan ruwet. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Gelaran Solo Batik Carnival (SBC) VI yang dinilai kurang greget disayangkan oleh sejumlah pihak tak terkecuali kalangan DPRD Solo. Anggota Komisi IV, Reny Widyawati, menilai agenda tahunan yang dibiayai APBD 2013 senilai Rp70 juta itu digelar asal-alasan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Reny mengungkapkan manajemen SBC VI yang dilakukan oleh panitia serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo amburadul. Dia mencontohkan ketepatan waktu kegiatan itu jauh dari harapan. Pasalnya, kegiatan itu sempat molor sekitar satu jam.

Selain itu, pemilihan jarak arak-arakan dari Solo Center Point (SCP)-Balaikota dinilai tak tepat yang menyebabkan peserta kecapaian serta sebagian penonton jenuh menunggu arak-arakan.

“Jaraknya jauh, akhirnya peserta kecapaian. Belum lagi jarak antarpeserta yang terlalu jauh. Ketepatan waktunya juga tidak sesuai. Menjelang Magrib masih ada arak-arakan. Ini terkesan asal-asalan. Memang tidak ada greget,” papar dia saat ditemui di DPRD Solo, Senin (1/7/2013).

Lantaran hal tersebut, Reny menilai selama enam tahun penyelenggaraan, SBC belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Bahkan, di penyelenggaraan 2013 ini SBC mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

“Saya rasa SBC kali ini tidak ada gaungnya. Mestinya ini bisa disiapkan lebih matang dan lebih baik karena sudah masuk di tahun keenam,” urainya.

Reny menuturkan semestinya gelaran sebesar SBC yang sudah menjadi agenda tahunan bisa dikemas semenarik mungkin oleh panitia. Pasalnya, gelaran tersebut diharapkan tak hanya menyedot penonton dari Solo melainkan juga mendatangkan penonton dari luar Kota Bengawan bahkan mancanegara.

Hal itu akan membawa dampak positif pada sektor lain yang ada di Kota Bengawan. Lantaran hal tersebut, pihaknya meminta agar gelaran SBC VI bisa segera dievaluasi.

“Segera dievaluasi, dicari penyebabnya kenapa sampai peserta menurun. Bisa saja nanti rute diubah, tidak mulai dari Purwosari. Bisa dipusatkan di Jl Jenderal Sudirman. Atau digelar di dalam stadion seperti tahun lalu,” ungkapnya.

Anggota Komisi IV, Umar Hasyim, juga mendesak pemkot segera mengevaluasi gelaran SBC agar tak semakin menurun digelaran tahun depan.

“Yang jelas harus ada evaluasi. Jangan sampai ada kesan SBC sepi setelah ditinggal Jokowi [mantan Wali Kota Solo],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya