SOLOPOS.COM - Peserta Solo Batik Carnival (SBC) 2017. (M Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Solo Batik Carnival (SBC) 2017 telah rampung digelar.

Solopos.com, SOLO — Solo Batik Carnival (SBC) X 2017 digelar Sabtu (15/7/2017). SBC diharapkan bisa mengikuti sukses Jember Fashion Carnaval (JFC) dalam mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Peserta Solo Batik Carnival (SBC) 2017. (M Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Peserta Solo Batik Carnival (SBC) 2017. (M Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Hal itu diungkapkan Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kemenpar, Tazbir, saat memberikan
sambutannya pada pembukaan Solo Batik Carnival X 2017 di Jl. Bhayangkara Solo, Sabtu. (Baca: Yang Bening di SBC 2017)

Tazbir mengucapkan selamat kepada Kota Solo yang secara konsisten telah sepuluh kali menggelar Solo Batik Carnival.

Peserta Solo Batik Carnival (SBC) 2017. (M Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Peserta Solo Batik Carnival (SBC) 2017. (M Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

“SBC bisa mempromosikan Solo sebagai kota batik dengan nama mendunia,” ujarnya kepada hadirin yang datang.

Ia berharap SBC bisa mengikuti kiprah Jember.

Peserta Solo Batik Carnival (SBC) 2017. (M Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Peserta Solo Batik Carnival (SBC) 2017. (M Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Namun, hal itu hanya bisa terwujud dengan konsistensi dan dukungan dari semua pihak, khususnya yang berkecimpung dalam bidang pariwisata.

“Semua jualan. Tak hanya mempersiapkan produk. Yang penting orang luar negeri dibawa kesini. Semoga tamu kesini seperti yang terjadi seperti di Jember,” ungkapnya.

Ia mengatakan kesuksesan sebuah event pariwisata diukur salah satunya dari banyaknya tamu yang datang ke kota tersebut.

Ia sudah memberi masukan kepada PHRI Solo agar pada SBC tahun depan, para tamu di hotel mendapat fasilitas-fasilitas.

“Mereka juga harus mendapatkan infromasi [SBC] sehingga mau nonton. Teman-teman di industri pariwisata harus  mempromosikan event ini agar SBC bisa jadi event tak hanya di tanah air tetapi internasional,” tuturnya.

Solo Kota Budaya

Peserta Solo Batik Carnival (SBC) 2017. (M Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Peserta Solo Batik Carnival (SBC) 2017. (M Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Dengan upaya-upaya itu, ujungnya adalah Solo sebagai kota budaya bisa menjadikan SBC sebagai ikon karnaval yang diperhitungkan. SBC diharap berkontribusi riil pada kunjungan wisatawan dan kesejahteraan masyarakat.

Peserta SBC asal Solo juga tak kalah atraktif. Dalam SBC dengan tema Astamurti Kawijayan itu, para peserta memakai kostum yang mereka buat. Ada enam sub tema atau defile yaitu Sekar Jagad, Wayang, Topeng Panji, Legenda, Mustika Jawa Dwipa dan Jatayu sebagai maskot SBC X.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo dan Kepela Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Bandoe Winarno ikut serta memakai kostum dan berjalan dalam rombongan.

“Saya pakai bukan untuk pamer. Katanya 25 kg [berat kostum]. Ternyata hanya 5 kg,” kelakar Rudi, panggilan akrab Wali Kota dalam sambutannya.

Peserta Solo Batik Carnival (SBC) 2017. (M Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Peserta Solo Batik Carnival (SBC) 2017. (M Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Ia mengatakan SBC X adalah SBC mandiri yang tidak dibiayai Pemkot Solo. Menurutnya, SBC sudah menghasilkan desainer-desainer kelas dunia. SBC juga menjadi hiburan bagi warga Solo. Rudi menilai mereka haus akan hiburan. Ia juga berharap SBC bisa mendatangkan wisatawan.

“Hadirkan wisatawan. Tujuan utama itu. Tapi yang paling utama adalah menggerakkan ekonomi Solo. Pesertanya saja 300 peserta. Uang yang beredar pasti cukup banyak,” kata dia.

Ia berharap desain kostum SBC tahun depan lebih mantap. Untuk itu ia meminta Ketua Yayasan SBC Susanto mempercepat proses workshop kepada peserta.



“Hari ini tidak ada dukungan [dana] dari Kemenpar. Tahun depan saya minta ada dukungan sehingga lebih mantap,” lanjut dia.

Pelepasan burung oleh Wali Kota, Wakil Wali Kota dan Pimpinan BI Solo menandai pembukaan SBC. Para peserta kemudian menampilkan kostum sambil berjalan mulai dari Jl. Bhayangkara atau barat Stadion Sriwedari, Jl. Slamet Riyadi hingga berakhir di halaman Benteng Vastenburg.

Salah satu peserta Solo Batik Carnival 2017 (Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Salah satu peserta Solo Batik Carnival 2017 (Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Totalnya ada 450-an orang yang ikut pawai Di kawasan Ngarsopuro, mereka menampilkan atraksi seperti yang mereka peragakan di Jl. Bhayangkara pada para penonton yang membeli tiket.

Sayang, di jalan penonton kurang tertib. Mereka merangsek masuk ke tengah jalan sehingga menghalangi pawai. Panitia berusaha menghalau dan mengarahkan mereka agar melihat dari pinggir jalan.

“Kalau enggak ke tengah enggak kelihatan. Eman-eman datang jauh-jauh kalau enggak bisa ambil gambar,” ujar salah satu penonton SBC asal Boyolali, Sindu, 28, saat ditemui Solopos.com, Jumat.

Ia menilai SBC adalah event yang menarik karena mengangkat budaya lokal Solo. Penonton lainnya, Umar Januardi, 29, datang bersama anak dan istrinya. Warga Pajang, Laweyan itu secara umum menilai SBC adalah karnaval yang menarik.

Namun, ia menyesalkan keterlambatan acara. Pada selebaran yang ia dapatkan, acara dimulai pukul 13.00 WIB. Namun, kenyataannya, acara pembukaan baru dimulai pukul 15.00 WIB.

Peserta dari Caruban Cirebon Carnival Mirip Mulan Jameela (Noer Atmaja/Solopos FM)

Peserta dari Caruban Cirebon Carnival Mirip Mulan Jameela (Noer Atmaja/Solopos FM)

“Tadi sebelumnya saya menunggu di depan Sriwedari. Nunggu lama banget. Di selebaran jam 13.00. Ternyata pentasnya di sini [Jl. Bhayangkara]. Harusnya panitia memberi ruang bagi masyarakat untuk menikmati dari dekat,” terangnya.

Koordinator manajemen dan rekayasa lalu lintas saat SBC X, Moch. Usman, mengatakan acara memang molor dari jadwal. Pihaknya akan menyesuaikan pembukaan jalan.

“Prediksi awal, rombongan terakhir dilepas dari start pukul 15.00 WIB. Tapi ini baru dilepas jelang pukul 16.00 WIB. Kemungkinan pukul 18.00 WIB baru peserta terakhir,” kata dia.

Ia mengatakan pembukaan jalan akan mempertimbangkan situasi terkini. Menurutnya masyarakat Solo bisa memahami situasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya