SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO &mdash;</strong> Konsumen Solo dan Jogja memiliki pola perilaku yang cukup berbeda dalam menentukan produk dan jasa. Berdasarkan analisis hasil survei Solo Best Brand Index-Jogja Best Brand Index (<a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180421/484/911843/sbbi-jbbi-2018-harga-jadi-pertimbangan-utama-konsumen-beli-smartphone">SBBI-JBBI</a>) 2018, konsumen Jogja sangat mempertimbangkan kemudahan akses dalam menentukan pilihan produk dan jasa. Pertimbangan ini dipengaruhi kondisi Jogja sebagai wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk dan mobilitas yang cukup tinggi.</p><p>Sedangkan konsumen Solo masih cukup sensitif dengan harga. Atribut harga selalu menempati urutan atas dari lima besar atribut indikator survei.</p><p>Perilaku konsumen itu didasarkan pada analisis terhadap atribut masing-masing kategori produk. Atribut adalah aspek penting yang dijadikan pertimbangan konsumen saat menentukan pembelian produk.</p><p>&ldquo;Wilayah Jogja lebih padat ketimbang Solo. Kondisi ini membuat masyarakat Jogja cenderung mencari produk dan jasa dengan akses yang lebih mudah, dekat, cepat, dan praktis. Di Solo, konsumen punya waktu lebih banyak untuk menentukan pilihan barang, termasuk harga,&rdquo; kata Ketua Tim Divisi Survei <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180421/489/911845/sbbi-jbbi-2018-konsumen-solo-antusias-dengan-program-promo">SBBI-JBBI</a> 2018, Sholahuddin, saat berbincang dengan <em>Solopos.com</em>, 26 Maret 2018 lalu.</p><p>Sebagai contoh, untuk kategori mal di Jogja, mayoritas responden dalam survei yang berbasis kekuatan merek itu akan memilih untuk berkunjung ke mal yang berlokasi dekat dengan rumah dan lokasi yang strategis. Setelah mempertimbangkan lokasi, konsumen baru mempertimbangkan hal lain seperti jumlah tenant, kelengkapan produk, dan fasilitas parkir yang luas.</p><p>Responden Solo, selain mempertimbangkan lokasi yang strategis, kebersihan dan kenyamanan mal, serta banyak sedikitnya outlet stand, ketersediaan barang-barang dengan harga murah juga akan menentukan pilihan.</p><p>Sensivitas masalah harga bagi konsumen Solo juga terlihat pada hasil survei untuk kategori otomotif. SBBI yang menyajikan kekuatan merek pada setiap kelas mobil, masalah harga dan hemat bahan bakar minyak (BBM) kerap menduduki peringkat atas dalam setiap pertimbangan konsumen dalam memilih produk.</p><p>Sedangkan JBBI yang pada sektor niaga ini hanya menghadirkan kategori diler mobil, harga menjadi pertimbangan terakhir setelah kualitas pelayanan, lokasi diler yang strategis, banyaknya pilihan produk, dan transaksi yang cepat dan mudah.</p><p>Seperti diketahui, SBBI-JBBI 2018 mengukur tingkat kekuatan sebuah merek berdasarkan enam variabel, yakni <em>brand awarness</em>, <em>market share</em>, penggunaan mereka (<em>usage</em>), tingkat kepuasan konsumen terhadap produk, loyalitas, dan penilaian terhadap kualitas <em>brand</em>.</p><p><em>Brand awarness</em> mengukur tingkat kesadaran konsumen terhadap merek secara reflek dan kesadaran terhadap iklan produk dan jasa. Market share akan menunjuk merek-merek yang pernah digunakan selama satu tahun. Merujuk pada merek yang pernah digunakan itu, mengerucut lagi pada merek yang paling sering dan yang paling diinginkan.</p><p>Dalam mengukur tingkat kepuasan serta loyalitas terhadap produk dan jasa, survei juga menguji konsistensi konsumen atau responden dengan memberikan beberapa pertanyaan.</p><p>Misalnya, untuk mengukur loyalitas tidak hanya sekadar ingin terus menggunakan merek tersebut, namun responden juga ditanya tentang kemungkinan beralih merek dan akankah merekomendasikan penggunaan merek tersebut kepada orang lain.</p><p>&ldquo;Sedangkan untuk <em>brand quality</em> akan mengukur persepsi konsumen tentang kualitas mereka, keistimewaan dibanding dengan merek lain serta nilai tambah atau manfaat jika dibandingkan dengan harganya,&rdquo; kata Sholahuddin.</p><p>Penghargaan SBBI bakal memberikan penghargaan terhadap produk di 74 kategori merek, sedangkan penghargaan JBBI akan diberikan kepada 19 kategori merek.</p><p>Ketua Panitia SBBI-JBBI 2018, Tri Wahyudi, penghargaan SBBI-JBBI 2018 akan digelar 3 Mei bertempat di The Alana Hotel&amp;Convention Solo dengan mengangkat tema <em>Mengelola Merek di Era Revolusi Digital</em>.&nbsp;</p><p>&nbsp;</p>

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya